Pilpres Amerika

Aliran Uang Perusahaan di Pilpres Amerika, dari Microsoft hingga Netflix

Namun, di balik panggung politik, terdapat kekuatan besar yang mempengaruhi hasil pemilu, yaitu sumbangan dana kampanye dari perusahaan-perusahaan bes

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Marija Ercegovac
Donald Trump dan Kamala Harris. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Pemilihan umum di Amerika Serikat selalu menjadi ajang pertarungan sengit antara partai politik dan kandidat yang berusaha merebut suara rakyat.

Namun, di balik panggung politik, terdapat kekuatan besar yang mempengaruhi hasil pemilu, yaitu sumbangan dana kampanye dari perusahaan-perusahaan besar.

Dalam Pemilu AS 2024, kontribusi finansial perusahaan semakin menjadi sorotan.

Uang perusahaan dapat menjadi faktor penentu dalam menentukan arah kebijakan masa depan, terutama ketika sumbangan tersebut datang dari para raksasa bisnis dengan kekuatan ekonomi besar.

Perusahaan-perusahaan besar memiliki sumber daya keuangan yang luar biasa.

Salah satu cara mereka memanfaatkan kekuatan ini adalah dengan memberikan sumbangan kepada kandidat yang mereka yakini akan memperjuangkan kepentingan mereka jika terpilih.

Uang tersebut digunakan oleh kandidat untuk biaya kampanye, operasional, hingga iklan yang membantu mereka menyampaikan visi dan misi kepada para pemilih.

Dengan memberikan donasi, perusahaan berharap bisa mempengaruhi kebijakan ekonomi, regulasi industri, dan isu-isu strategis lainnya.

Lantas, siapa saja kandidat yang didukung oleh perusahaan-perusahaan besar dalam Pemilu 2024 ini?

Berikut adalah beberapa perusahaan yang berkontribusi signifikan, serta arah dukungan mereka.

1. Blackstone

Blackstone, perusahaan investasi global, menjadi penyumbang dana kampanye terbesar di Pemilu AS 2024.

Hingga 30 September 2024, perusahaan ini telah mendonasikan lebih dari $7 juta kepada para kandidat.

Menariknya, lebih dari $6 juta mengalir ke kubu Donald Trump dan Partai Republik.

Sementara itu, Kamala Harris dan Joe Biden, yang mewakili Partai Demokrat, hanya menerima sekitar $1 juta dari Blackstone.

Hal ini menunjukkan bahwa Blackstone melihat Trump sebagai kandidat yang lebih mampu melindungi kepentingan mereka di masa depan.

2. Microsoft

Di sisi lain, Microsoft, raksasa teknologi yang juga sangat berpengaruh, menunjukkan kecenderungan mendukung Partai Demokrat.

Microsoft telah mendonasikan sekitar $4,3 juta untuk kampanye, dengan porsi terbesar sekitar $3,4 juta mengalir ke kandidat Demokrat, yaitu Biden dan Harris.

Hanya sekitar $800 ribu yang diberikan untuk kubu Republik, menjadikan Microsoft sebagai salah satu perusahaan teknologi yang lebih condong ke arah Demokrat, sejalan dengan tren perusahaan teknologi lainnya.

3. Google

Google, perusahaan teknologi yang memiliki pengaruh global, juga mengikuti pola dukungan terhadap Demokrat.

Dengan sumbangan lebih dari $4,7 juta, sekitar $4,1 juta di antaranya diberikan kepada Joe Biden dan Kamala Harris.

Sedangkan Donald Trump dan kandidat Republik lainnya hanya mendapatkan sedikit lebih dari $600 ribu.

Hal ini menegaskan bahwa sektor teknologi, yang sangat dipengaruhi oleh kebijakan digital dan internet, cenderung mendukung kandidat yang lebih dekat dengan Partai Demokrat.

4. Charles Schwab

Charles Schwab, perusahaan yang bergerak di sektor layanan keuangan, justru sebaliknya. Mereka lebih memilih mendukung kubu Republik.

Dengan sumbangan hampir $3 juta untuk Trump dan kandidat Republik lainnya, Charles Schwab menunjukkan bahwa sektor keuangan masih melihat kebijakan Partai Republik sebagai lebih menguntungkan bagi bisnis mereka.

Hanya sedikit dari dana mereka yang diberikan kepada kampanye Demokrat, menunjukkan ketidaksetujuan mereka terhadap kebijakan pajak dan regulasi ketat yang sering kali diusung oleh partai tersebut.

5. Netflix

Platform streaming populer, Netflix, justru mengambil sikap yang berlawanan dengan Charles Schwab.

Netflix mendonasikan hampir $4,5 juta untuk kampanye Biden dan Harris, tanpa memberikan satu sen pun kepada kandidat Republik.

Perusahaan ini, yang terkenal dengan produksi serial-serial hit seperti Stranger Things dan Bridgerton, tampaknya lebih mendukung kebijakan Demokrat yang pro teknologi, hak asasi manusia, dan isu sosial lainnya.

6. Intercontinental Exchange (ICE)

Intercontinental Exchange (ICE), perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan keuangan, adalah anomali di antara perusahaan teknologi lainnya.

Sementara banyak perusahaan teknologi mendukung Demokrat, ICE malah mendonasikan hampir $1,9 juta kepada kandidat Republik, termasuk Donald Trump.

ICE, yang lebih banyak berkecimpung di sektor keuangan, sepertinya lebih melihat manfaat dari kebijakan Republik yang lebih mendukung pertumbuhan pasar dan investasi.

Dinamika Dukungan Korporasi dalam Pemilu 2024

Pemilu AS 2024 menggambarkan pola yang jelas tentang arah dukungan dari perusahaan-perusahaan besar.

Perusahaan-perusahaan teknologi, seperti Microsoft, Google, dan Netflix, lebih cenderung mendukung kandidat dari Partai Demokrat.

Ini mungkin disebabkan oleh kecocokan mereka dengan kebijakan teknologi, inovasi, dan sosial yang diusung Demokrat.

Sementara itu, perusahaan-perusahaan di sektor keuangan, seperti Blackstone, Charles Schwab, dan ICE, lebih memilih mendukung kandidat dari Partai Republik, yang biasanya mengusung kebijakan pajak yang lebih rendah dan regulasi bisnis yang lebih longgar.

Dukungan ini menunjukkan bagaimana pemilu bukan hanya pertarungan politik, tetapi juga medan pertempuran ekonomi di mana keputusan perusahaan bisa berpengaruh pada kebijakan nasional.

Dukungan finansial dari perusahaan besar tidak hanya membantu kandidat mencapai Gedung Putih, tetapi juga menentukan masa depan regulasi dan kebijakan di Amerika Serikat. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved