Human Interest Story

Cerita Adin Junaidi Penjual Bakso di Kawasan Kampus 4 Universitas Negeri Gorontalo

Selain enak, baksonya pun tidak terlampau mahal, hanya dengan merogoh Rp 10 ribu rupiah pelanggan sudah bisa menikmati bakso Adin.

Penulis: Faisal Husuna | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Faisal Husuna, TribunGorontalo.com
Adin Junaidi sang Penjual Bakso di Kawasan Jalan Kampus 4 UNG Bone Bolango, Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Adin Junaidi, seorang penjual bakso yang mencoba peruntungan di sekitar Jalan Kampus 4 Bone Bolango, kini menjadi salah satu penjaja kuliner favorit mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG).

Setiap hari, mulai pukul 09.00 pagi hingga sore, gerobak bakso miliknya setia melayani para mahasiswa yang pulang kuliah.

Sudah dua tahun Adin menjalankan usaha ini. Hasil dari penjualan baksonya ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

"Kalau lagi ramai, bisa dapat Rp 700 ribu sehari. Tapi kadang juga di bawah itu," ungkap Adin saat ditemui sore tadi, Senin (30/9/2024).

Bakso Adin tak hanya disukai karena rasanya yang lezat, tapi juga karena harganya yang ramah di kantong mahasiswa.

Hanya dengan Rp 10 ribu, pelanggan bisa menikmati satu porsi bakso hangat yang mengenyangkan. 

"Rp 10 ribu satu porsi, paling banyak yang beli ya mahasiswa," jelas Adin.

Namun, perjalanan Adin dalam menggeluti usaha ini tidak selalu mulus.

Sebelum menetap di lokasi saat ini, Adin sempat mengalami kendala dengan petugas Satpol PP. 

Ia mendapat teguran dan larangan berjualan karena menggunakan trotoar sebagai tempat mangkal.

Tak ingin terlibat masalah lebih lanjut, Adin memutuskan untuk mencari lokasi baru.

"Saya dulu pernah ditegur dan dilarang jualan di bahu jalan sama Satpol PP. Jadi saya pindah ke sini," ujar Adin, mengenang peristiwa itu dengan senyum tipis.

Kini, berkat kegigihan dan kerja kerasnya, Adin bahkan sudah mampu menambah satu gerobak bakso lagi yang dijalankan oleh temannya.

"Sekarang saya sudah punya satu lagi gerobak, yang jualan teman saya," katanya dengan bangga.

Modal awal yang ia keluarkan untuk memulai usaha bakso, sekitar Rp 2,5 juta, kini sudah kembali.

Dengan penuh syukur, Adin berharap usahanya akan terus diberi kelancaran.

"Alhamdulillah, modal sudah balik. Doakan rezeki saya lancar dan selalu dimudahkan," pungkasnya.

Bakso Adin bukan hanya sekadar makanan murah di kalangan mahasiswa, tetapi juga cerita tentang kerja keras dan tekad kuat seorang pria yang terus berjuang demi keluarganya. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved