Internasional

Trump Kecam Zelenskyy, Tuduh Tolak Kesepakatan untuk Akhiri Perang dengan Rusia

Trump menuduh Zelenskyy menolak membuat kesepakatan untuk mengakhiri perang dengan Rusia, meski Ukraina terus menerima miliaran dolar bantuan dari Ame

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Kolase
Kolase Donald Trump, mantan dan calon Presiden Amerika Serikat bersama Zelensky, Presiden Ukraina. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Mantan Presiden AS, Donald Trump, kembali melontarkan kritik tajam terhadap Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, saat berbicara di rapat umum kampanyenya di North Carolina pada Rabu.

Trump menuduh Zelenskyy menolak membuat kesepakatan untuk mengakhiri perang dengan Rusia, meski Ukraina terus menerima miliaran dolar bantuan dari Amerika Serikat.

"Kami terus memberikan miliaran dolar kepada seorang pria yang menolak membuat kesepakatan, Zelenskyy," ujar Trump di depan pendukungnya.

Dengan nada mengejek, ia menyebut setiap kunjungan Zelenskyy ke Amerika Serikat berakhir dengan membawa pulang $60 miliar.

"Dia mungkin penjual terbaik di dunia," kata Trump, sebelum menambahkan, "Lihatlah negara itu sekarang, benar-benar hancur."

Komentar Trump muncul hanya beberapa jam setelah Zelenskyy berpidato di Perserikatan Bangsa-Bangsa, di mana ia menuduh Rusia merencanakan serangan besar di pembangkit listrik nuklir Ukraina.

Sementara itu, Trump terus mengecam kebijakan bantuan AS untuk Ukraina dan menuntut agar Eropa berperan lebih besar.

Pertemuan tatap muka antara Trump dan Zelenskyy sempat direncanakan di sela-sela Sidang Umum PBB di New York. Namun, pertemuan ini kabarnya dibatalkan.

Trump disebut-sebut tidak senang dengan wawancara Zelenskyy di majalah The New Yorker, di mana pemimpin Ukraina itu mengungkapkan keyakinannya bahwa Trump tidak benar-benar tahu cara menghentikan perang.

Trump juga mengklaim bahwa dirinya memiliki rencana yang "dijamin" untuk mengakhiri perang antara Ukraina dan Rusia dalam waktu 24 jam jika terpilih kembali sebagai presiden.

Meski demikian, ia tidak memberikan detail bagaimana rencana itu akan dijalankan.

Sementara itu, tim kampanye Trump menolak memberikan konfirmasi apakah pertemuan antara kedua pemimpin tersebut telah benar-benar dibatalkan.

Perang di Ukraina yang terus berlarut-larut dan besarnya bantuan AS menjadi sorotan dalam kampanye Trump, yang menekankan bahwa Eropa harus lebih banyak berkontribusi untuk mendukung Kiev. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved