Gorontalo Terkini
PT Rahmat Simpati Jaya Mau Bangun Tanggul Setelah Didesak Warga Huangobotu Gorontalo
Tanggul ini sangat dinantikan oleh warga yang selama ini dihantui oleh ancaman banjir, terutama setelah salah satu rumah warga rusak di bagian dapur a
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Setelah melalui berbagai mediasi dan aksi blokade jalan, PT Rahmat Simpati Jaya, sebuah perusahaan galian C yang beroperasi di Gorontalo, akhirnya menyetujui pembangunan tanggul di Desa Huangobotu, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango.
Tanggul ini sangat dinantikan oleh warga yang selama ini dihantui oleh ancaman banjir, terutama setelah salah satu rumah warga rusak di bagian dapur akibat terkikisnya tepi sungai.
Kesepakatan pembangunan tanggul tersebut muncul setelah warga Huangobotu menuntut janji perusahaan yang sebelumnya dianggap mengabaikan keselamatan lingkungan dan warga setempat.
Warga memblokade jalan utama menuju lokasi perusahaan sebagai bentuk protes, yang pada akhirnya memaksa PT Rahmat Simpati Jaya untuk mengambil langkah konkret.
Pada Kamis, 19 September 2024, kesepakatan resmi antara warga dan perusahaan tercapai dan tertuang dalam surat perjanjian.
Penandatanganan surat tersebut dilakukan di hadapan Kepala Desa Huangobotu, Camat, serta Kapolsek Kabila Bone. Dalam perjanjian itu, PT Rahmat Simpati Jaya berkomitmen untuk membangun dua tanggul.
Tanggul pertama akan memiliki panjang 180 meter dengan tinggi 2,5 meter, sementara tanggul kedua sepanjang 20 meter dengan tinggi 1,5 meter.
Lebih lanjut, perusahaan juga menyetujui untuk melakukan pengerukan di muara sungai secara berkala, terutama ketika terjadi penumpukan material.
Hal ini akan dilakukan tanpa harus menunggu pemberitahuan dari masyarakat atau pemerintah setempat, demi mencegah terjadinya banjir yang lebih parah.
Pekerjaan pembangunan tanggul ini dijadwalkan untuk dimulai paling lambat tujuh hari setelah kesepakatan ditandatangani.
Namun, hingga peletakan batu pertama dimulai, akses jalan menuju perusahaan tetap ditutup oleh warga.
Pepi Rahman, salah satu perwakilan warga, menegaskan bahwa mereka akan membuka blokade jalan setelah PT Rahmat Simpati Jaya benar-benar memulai pekerjaan pembangunan tanggul.
"Sampai sekarang jalan masih kami tutup, dan akan kami buka setelah perusahaan memulai pekerjaan dengan peletakan batu pertama," tegas Pepi.
Di sisi lain, Pemerintah Desa Huangobotu juga turut mendukung kesepakatan ini.
Mereka berjanji akan bertanggung jawab jika ada masyarakat yang masih menghalangi akses jalan menuju perusahaan setelah pekerjaan dimulai. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.