Viral Lokal
SMK Kesehatan Gorontalo Disegel Gara-gara Sengketa Lahan, Orang Tua Siswa: Tolong, Pak Gubernur!
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Bakti Nusantara Gorontalo sudah dua minggu disegel.
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Bakti Nusantara Gorontalo sudah dua minggu disegel gara-gara sengketa lahan.
Penyegelan itu diduga dilakukan oleh oknum yang mengklaim gedung sekolah berdiri di atas tanah miliknya.
Akibatnya, siswa SMK Kesehatan tidak bisa menjalani kegiatan belajar mengajar secara luring.
Pantauan TribunGorontalo.com, SMK Kesehatan Gorontalo digembok menggunakan rantai besi.
Kasus ini pun mendapat keluhan dari orang tua siswa.
Yusran Lalantu (46) pun meminta turun tangan dalam menyelesaikan sengketa di SMK Kesehatan Gorontalo.
Hal ini menurutnya dapat menyebabkan penurunan minat belajar siswa di sekolah.
Dalam dua pekan terakhir, siswa terpaksa belajar daring (online).
"Kami hanya berharap sekolah itu dapat dibuka kembali, masalah sengketa itu bukan urusan kami. Tugas kami menyekolahkan anak kami," ungkapnya kepada TribunGorontalo.com, Rabu (18/9/2024).
"Tolong, Pak Gubernur, Ketua DPRD Provinsi, Kepala Dinas Pendidikan. Tolong serius menangani kasus ini, Pak. Jangan sampai kami turun ke jalan, akan jadi pengadilan jalanan," pintanya.
Yusran hanya menuntut hak anak-anak mereka untuk mendapatkan pendidikan.
"Tolong pak, buka mata, buka hati, buka telinga. Tolong kami hanya ingin ini diselesaikan dengan damai, tolong pak, tolong," tuturnya dengan suara lirih.
Yusran mengaku siswa disarankan untuk pindah ke sekolah lain, namun dirinya menolak.
Jauhnya akses ke sekolah menjadi alasan kuat sejumlah orang tua siswa menolak untuk memindahkan anaknya dari SMK Kesehatan Gorontalo.
Hal itu disampaikan Tahir Yunus. Orang tua siswa ini juga meminta pemerintah tidak mengabaikan generasi penerus bangsa.
"Kami berharap ada orang yang bisa menjamin hak perlindungan terhadap pendidikan anak itu ada. Tujuan kami cuma satu, anak-anak belajar dengan aman dan nyaman," paparnya.
"Kenapa anak-anak lain aman dan nyaman di sekolah, kok anak-anak di SMK kesehatan tidak ada yang bisa menjamin hak pendidikan anak?" imbuhnya.
Baca juga: Fikar Kadir Pemuda Gorontalo Terancam 5 Tahun Penjara usai Bacok Iparnya
Pendapat serupa dilontarkan Abdul Hari Yusuf.
Ia mengatakan telah mendatangi Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo pada Selasa 17 September 2024.
"Kami sudah datangi tapi belum terjawab sama mereka," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan SMK Kesehatan Gorontalo, Yeti Lamadlaw juga membenarkan penyegelan tersebut.
Ia menyebut pihaknya telah meminta pendampingan Polresta Gorontalo Kota.
"Kami sudah meminta pendampingan di Polresta Gorontalo Kota untuk membuka kembali sekolah tersebut agar siswa bisa belajar," tutur Yeti.
Yeti menyebut semua dokumen resmi kepemilikan tanah di bawah gedung SMK Kesehatan sudah dibuktikan hingga ke pengadilan Mahkamah Agung.
Pantauan TribunGorontalo.com, Rabu (18/9/2024), pagar SMK Kesehatan tertutup rapat dan terdapat tulisan baliho 'Tanah Ini Milik Keppe Lamadlaw'.
Dedaunan kering dan sampah juga memenuhi bagian dalam sekolah, ruang kelas pun terkunci.
Saat dikonfirmasi, Kabid Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo, Agus Sumba menyebut pihaknya masih mendalami penyebab sekolah digembok.
"Iya benar, ada upaya penyegelan, kami sudah melakukan pendalaman penyebab dilakukan penyegelan tersebut, dalam satu dua hari ini insya Allah akan dibuka," jelas Agus.
Ikuti Saluran WhatsApp TribunGorontalo untuk informasi dan berita menarik lainnya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.