Breaking News

Universitas Negeri Gorontalo

UNG Bersama BMKG Lakukan Kajian Sesar Aktif di Gorontalo

UNG bersama dengan BMKG melakukan kajian mengenai sesar aktif yang ada di Provinsi Gorontalo

Penulis: Redaksi | Editor: Prailla Libriana Karauwan
UNG
Foto bersama UNG dan BMKG serta Pj Gubernur Gorontalo dalam kajian sesar aktif di Gorontalo 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Universitas Negeri Gorontalo (UNG) bersama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan kajian mengenai sesar aktif yang ada di Provinsi Gorontalo.

Dua peneliti yang berasal dari UNG yakni dari Program Studi Teknik Geologi FMIPA diikutkan dalam kajian komprehensif yang dilakukan oleh BMKG untuk membahas mengenai sesar aktif tersebut.

Tak hanya UNG bersama BMKG saja yang turut hadir dalam penelitian ini, namun ada juga berbagai institusi akademik dan riset untuk lebih memahami potensi risiko yang akan dihasilkan dari sesar tersebut berupa gempa bumi.

Institusi yang hadir seperti Badan Geologi, serta perguruan tinggi terkemuka lainnya seperti Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Selain itu, Pj Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin juga mengikuti kajian ini dengan berpakaian dinas.

Kegiatan ini dilakukan di Aula Rumah Dinas Penjabat Gubernur Gorontalo, Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Heledulaa Selatan, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Rahmat Triyono, Plt Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG mengatakan sesar aktif di Gorontalo ini terletak di zona tektonik yang aktif dan perlu diwaspadai.

Keberadaan sesar aktif di daratan sangat penting untuk dipahami guna mengurangi risiko yang mungkin timbul dari gempa bumi.

Kata Rahmat, hadirnya peneliti dari UNG merupakan hal yang penting dalam kajian tersebut, sebab peneliti UNG ini akan bekerja sama dengan para ahli dari BMKG.

Baca juga: Masyarakat Gorontalo Utara Waspada Tsunami, BMKG Prediksi Gempa Megathrust di Pesisir Pantai 

“Survei lapangan yang dilakukan oleh tim ini mencakup survei pendahuluan, akuisisi data lidar, hingga analisis geomorfologi dan geofisika,” ujarnya.

Aang Panji Permana, Ketua Jurusan Ilmu Teknologi Kebumian (ITK) mengatakan keterlibatanUNG dalam proses kajian ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung adanya mitigasi bencana alam di Gorontalo.

Melalui kolaborasi ini, Aang berharap adanya kontribusi yang dapat diberikan kepada masyarakat secara nyata dalam meningkatkan kesiapsiagan bencana gempa bumi, khususnya di Provinsi Gorontalo.

Penelitian ini akan berlangsung dari September hingga Desember 2024, didanai sepenuhnya oleh World Bank melalui program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP). 

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi penting mengenai keaktifan zona sesar di Gorontalo dan menjadi acuan bagi langkah-langkah mitigasi bencana di masa depan. 

 

(ADV)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved