Perundungan di SMK Gorontalo
Ayah Korban Dugaan Perundungan Pertanyakan Pihak SMKN 1 Gorontalo 'Kenapa Miras Bisa Masuk Sekolah'
Orang tua korban dugaan perundungan di SMK Negeri 1 Gorontalo meminta pertanggungjawaban pihak sekolah.
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Orang tua korban dugaan perundungan di SMK Negeri 1 Gorontalo meminta pertanggungjawaban pihak sekolah.
MG mempertanyakan siswa bisa membawa minuman keras (miras) saat kegiatan belajar mengajar.
"Saya meminta agar pihak sekolah bertanggung jawab atas kejadian ini," ungkapnya kepada wartawan, Kamis (12/9/2024).
Ia menilai insiden terjadi pada anaknya termasuk kelalaian dan minimnya pengawasan sekolah.
"Kenapa barang-barang (miras) seperti itu bisa masuk ke lingkungan sekolah?" tuturnya.
MG menyebut pihaknya akan menempuh jalur hukum dan tidak berniat berdamai dengan orang tua terduga pelaku.
"Kalau damai sampai saat ini tidak terpikirkan, saya tetap melanjutkan ke jalur hukum. Biarkanlah ini mengalir dengan sendirinya," jelas MG.
Menurut MG, langkah ditempuh ini merupakan jalan terbaik supaya hal serupa tidak terjadi di Gorontalo.
MG pun telah melaporkan kejadian dugaan perundungan tersebut ke Polsek Kota Utara sekira pukul 21.00 Wita, Rabu (11/9/2024).
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 1 Gorontalo, Zulkarnain Tanipu, membenarkan siswanya terlibat pesta miras.
"Iya benar, mereka membawa miras di lingkungan sekolah," ucapnya.
Namun Zulkarnain mengaku pihak sekolah tak mengetahui para siswa membawa miras.
Kronologi
Siswa SMK Negeri 1 Gorontalo berinisial AR (14) diduga menjadi korban perundungan atau bullying.
Menurut penuturan orang tuanya, AR mengalami kekerasan oleh empat siswa SMKN 1 Gorontalo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.