Gubernur Gorontalo Pilihan PDIP
Hamzah Isa Salip Kris Wartabone Dapat Rekomendasi PDIP untuk Pilgub Gorontalo 2024
Keputusan ini diumumkan secara resmi oleh DPP PDI Perjuangan pada Senin pagi, dan langsung menjadi perbincangan hangat di kalangan politisi dan masyar
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Hamzah Isa berhasil mengungguli Kris Wartabone dalam persaingan internal PDI Perjuangan untuk mendapatkan rekomendasi sebagai calon gubernur pada Pilgub Gorontalo 2024.
Keputusan ini diumumkan secara resmi oleh DPP PDI Perjuangan pada Senin pagi, dan langsung menjadi perbincangan hangat di kalangan politisi dan masyarakat Gorontalo.
Hamzah Isa, yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu tokoh politik berpengaruh di Gorontalo, berhasil mendapatkan dukungan penuh dari PDI Perjuangan setelah melalui proses seleksi yang ketat.
Sementara itu, Kris Wartabone, yang juga merupakan tokoh politik yang memiliki sejarah panjang di kancah perpolitikan Gorontalo, harus menerima kenyataan bahwa ia tidak berhasil mendapatkan restu dari partai berlambang banteng tersebut.
Adapun sosok yang akan berpasangan dengan Hamzah Isa adalah Abdurrahman Abubakar Bahmid, eks anggota DPD RI dua periode.
Mantan Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini memang memutuskan tak maju kembali sebagai DPD RI.
Kris Wartabone Papan Dua di Pilgub Gorontalo
Perlu diketahui bahwa Kris Wartabone memang memutuskan maju Pilgub Gorontalo 2024, namun tidak sebagai calon gubernur.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo ini jadi papan dua berpasangan dengan Nelson Pomalingo, Bupati Gorontalo dua periode.
Secara terbuka, Kris menyatakan sikap sepakat berkoalisi bersama PPP dengan figur calon gubernurnya adalah Nelson Pomalingo, Ketua DPW PPP Gorontalo.
"PDIP melihat, seharusnya sosok Pak Nelson itu diberikan kesempatan memimpin Gorontalo," ujar Kris, Senin (1/7/2024).
Kris menyebut, sosok Nelson Pomalingo merupakan tokoh besar yang menjadi inisiator terbentuknya Provinsi Gorontalo.
Atas dasar itu Kris menyebut, Nelson layak diberi kesempatan dan melakukan kerja sama politik dengan PDIP.
Koalisi ini kata Kris, bukan hanya sekedar melihat latar koalisi pada pilples sebelumnya.
Lebih dari itu, Kris menuturkan ada historikal panjang antar kedua partai.
"Atas dasar itu, hal ini kemudian akan kita komunikasikan dengan pusat," tukasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.