Demo Tolak RUU Pilkada
Polisi Pagari Kantor DPRD Provinsi Gorontalo dengan Kawat Duri, Ada Ratusan Personel Bersiaga
Kehadiran ratusan personil kepolisian di lokasi demonstrasi menunjukkan keseriusan pihak keamanan dalam menjaga ketertiban dan mencegah terjadinya hal
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM -- Ratusan personil polisi terlihat berjaga-jaga dengan ketat di Kantor DPRD Provinsi Gorontalo pada Jumat (12/8/2024).
Dengan mengenakan seragam dinas lengkap beserta atribut pengamanan, mereka siap menghadapi kemungkinan yang tak terduga dalam mengawal aksi demonstrasi besar-besaran yang akan dilakukan oleh aliansi mahasiswa Gorontalo.
Dari pantauan TribunGorontalo.com, personil kepolisian ini berasal dari Dit Samapta Polda Gorontalo.
Mereka telah ditempatkan di berbagai titik strategis, mulai dari pintu masuk hingga halaman belakang kantor DPRD.

Tak hanya itu, barikade kawat juga disiagakan di pintu masuk sebagai langkah antisipasi menghadapi potensi kericuhan.
Aksi demonstrasi yang dipimpin oleh Aprijal Razak, Jenderal Lapangan dari Aliansi Peduli Konstitusi (Petisi), direncanakan akan berlangsung di Kantor DPRD Provinsi Gorontalo, yang berlokasi di Puncak Botu.
Aksi ini merupakan bentuk kekhawatiran mahasiswa terhadap kemungkinan adanya intrik politik tersembunyi yang dapat menggagalkan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada.
Meski RUU Pilkada sebelumnya dinyatakan batal, mahasiswa Gorontalo tetap teguh untuk mengawal putusan MK dan menolak segala upaya yang dianggap menganulir keputusan tersebut.
"Makanya, sekalipun UU Pilkada batal, kami akan tetap turun demo untuk mengawal keputusan MK," tegas Aprijal.
Tidak main-main, sekitar 1.000 mahasiswa dari berbagai kampus besar di Gorontalo akan bergabung dalam aksi unjuk rasa ini.
Mereka berasal dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan Kampus I IAIN Sultan Amai Gorontalo, dan direncanakan berkumpul di dua lokasi sebelum bersama-sama bergerak menuju Kantor DPRD.
Aksi ini dipandang sebagai salah satu bentuk komitmen mahasiswa Gorontalo dalam menjaga konstitusi dan memastikan bahwa keputusan MK tidak diselewengkan oleh pihak legislatif.
Dengan jumlah massa yang besar dan semangat yang tinggi, aksi ini diharapkan dapat memberikan tekanan kuat kepada para wakil rakyat di DPRD Provinsi Gorontalo untuk tetap mematuhi putusan MK.
Kehadiran ratusan personil kepolisian di lokasi demonstrasi menunjukkan keseriusan pihak keamanan dalam menjaga ketertiban dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Dengan situasi yang memanas, baik dari sisi mahasiswa maupun aparat, aksi ini diperkirakan akan menjadi salah satu demonstrasi terbesar di Gorontalo pada tahun ini.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.