Human Interest Story
Jualan dari Pasar ke Pasar, Kini Pria Gorontalo Ini Punya Lapak Buah Beromset Rp 1 Juta Per Hari
Tak ada waktu untuk bersantai, karena hari ini adalah hari pasar di Kota Gorontalo, dan Asdar telah menentukan jadwalnya dengan ketelitian seorang mae
Penulis: Faisal Husuna | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Pagi masih berselimut gelap saat Asdar Podungge memulai aktivitasnya.
Di bawah sinar lampu kuning yang samar, ia dengan cekatan mempersiapkan segala kebutuhan untuk hari itu.
Tak ada waktu untuk bersantai, karena hari ini adalah hari pasar di Kota Gorontalo, dan Asdar telah menentukan jadwalnya dengan ketelitian seorang maestro.
Setiap pagi Senin, ia berada di pasar Moodu; Selasa di Potanga; Rabu, Kamis, dan Sabtu di kompleks Jalan Kalimantan dan Madura; serta Minggu di Telaga.
Inilah rutinitas yang ia jalani dengan tekun selama bertahun-tahun.
Awalnya, Asdar memulai perjalanannya dengan hanya menjual semangka dan melon.
Buah-buahan sederhana ini adalah tumpuan hidupnya, dan meski hanya dua jenis buah, ia berhasil meraih penghasilan sekitar Rp 500 ribu per hari.
Namun, perjalanan tidak selalu mulus.
Ketika buah-buahan yang dijualnya tidak habis di pasar, Asdar melanjutkan perjalanan dengan mobilnya, berkeliling ke tempat-tempat ramai di Kota Gorontalo, dan berhenti di titik-titik strategis.
"Dulu, terkadang pendapatan hanya Rp 500 ribu, atau bahkan kurang dari itu," kenangnya.
"Kami berjualan menggunakan mobil setiap hari, kecuali hari Jumat. Kadang-kadang, kami juga jualan di jalan."
Bersama orang tuanya, Asdar menjalani rutinitas ini selama puluhan tahun hingga pada tahun 2017, ia akhirnya bisa mewujudkan impian untuk memiliki lapak buah sendiri di Jalan Kalimantan.
Kini, lapaknya tidak lagi hanya menyediakan semangka dan melon.
Pilihan buahnya telah berkembang pesat, meliputi pepaya, alpukat, nanas, mangga, jeruk manis, buah naga, dan jambu kristal, dengan harga yang bervariasi.
Semangka dijual seharga Rp 10 ribu per kilo, melon Rp 15 ribu per kilo, dan sebagainya.
Dengan keberagaman buah yang kini tersedia, Asdar meraih penghasilan hingga Rp 1 juta per hari dari lapaknya.
Meski pendapatan tersebut bisa menurun saat hujan, ia masih bersyukur karena buah-buahan musiman seperti durian, langsat, dan rambutan dapat meningkatkan pendapatannya lebih dari Rp 1 juta.
Bahkan, buah-buahan segar miliknya telah sampai ke tangan warga Ternate dan Morowali, serta menjadi pemasok di Hypermart Gorontalo.
Meski sukses, Asdar tetap menyimpan harapan besar. Ia menginginkan adanya tempat khusus untuk pedagang buah yang berjualan dengan mobil, agar tidak lagi menghadapi kendala seperti dilarang atau diusir dari jalanan.
"Saya berharap ada tempat khusus untuk mobil-mobil buah, sehingga kami bisa berjualan tanpa masalah," harapnya.
Perjalanan Asdar adalah contoh nyata dari ketekunan dan impian yang diwujudkan.
Dari berjualan dengan mobil hingga memiliki lapak sendiri, Asdar Podungge membuktikan bahwa dengan kerja keras dan tekad yang kuat, mimpi bisa menjadi kenyataan.(*)
9 Tahun di Balik Jeruji, Hendritis Saleh Eks Kadis PUPR Gorontalo Merasa Lebih Dekat dengan Allah |
![]() |
---|
Kisah Cinta Napi Gorontalo, Ridwan Kalatif Menikahi Mantan Kekasih di Dalam Lapas |
![]() |
---|
Kisah Deasinta Rian Hepat, Guru Ngaji Tulus yang Tak Pernah Menghitung Upah |
![]() |
---|
Kisah Elma, Pedagang UMKM Asal Telaga Biru Gorontalo Jualan di CFD, Ini Menu yang Dijajakan |
![]() |
---|
Sosok Stenly Dani, Guru Seni Budaya di Gorontalo Nyambi Jadi Fotografer |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.