Human Interest Story
Cerita Sartin Tanani, Wanita Paruh Baya Jualan Sabongi di Jalan GORR Gorontalo
Inilah cerita Sartin Tanani (58), penjual sabongi di jalan Gorontalo Outer Ring Road (GORR).
Penulis: Prailla Libriana Karauwan | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Inilah cerita Sartin Tanani (58), penjual sabongi di jalan Gorontalo Outer Ring Road (GORR).
Sartin duduk menanti pembeli tepat di terowongan haya-haya.
"Saya di sini dari awal ini terowongan sudah jadi," kata Sartin saat dijumpai TribunGorontalo.com, Sabtu (3/8/2024).
Saat itu, Sartin biasanya berjualan ditemani cucunya jika libur sekolah.
Ia sebelumnya berkeliling Desa Padengo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo.
"Dia suka belajar jualan soalnya, makanya saya ajak," imbuhnya.
Sabongi itu buah tangan Sartin. Ia bangun dini hari untuk mempersiapkan bahan sabongi.
Sabongi merupakan kue tradisional dari Gorontalo berbahan dasar ubi kayu. Di dalamnya ditambahkan pisang.
Ubi kayu atau singkong kiriman anaknya itu diolah Sartin jadi kudapan.
Anak Sartin memiliki kebun singkong di Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo.
Sementara pisang dan bahan-bahan yang diperlukan lainnya pun kerap ia beli di pasar.
"Pisang saya beli di pasar, kalau ubi biasa anak yang kirim dari Paguyaman," jelasnya.
Tak hanya sabongi saja yang dijual oleh Sartin, adapula kue cucur.
Kue berbentuk pipih dan bulat berwarna kecokelatan itu memiliki cita rasa gurih manis.
Setiap hari, Sartin mengaku kerap membuat 250 cucur dan sabongi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.