Sapi Antraks di Gorontalo
Kadis Peternakan Bantah Isu Penyakit Antraks di Gorontalo: Itu Tidak Benar
Kadis Peternakan Provinsi Gorontalo, Muljadi Mario, membantah isu penyebaran penyakit anthraks hewan ternak di Provinsi Gorontalo.
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Kadis Peternakan Provinsi Gorontalo, Muljadi Mario, membantah isu penyebaran penyakit anthraks hewan ternak di Provinsi Gorontalo.
"Itu tidak benar, kita di sini aman-aman saja," tegas Muljadi saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com, Rabu (17/7/2024).
Ia pun menyayangkan adanya surat edaran Gubernur Sulawesi Tengah, menyebut seluruh wilayah di Provinsi Gorontalo tertular penyakit anthraks.
Surat edaran tertanggal 1 Juli 2024 itu juga meminta, menghentikan sementara pasokan ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba) dari Provinsi Gorontalo.
"Itu surat dibuat secara sepihak, tanpa ada koordinasi dengan kita," terangnya.
Dalam empat tahun terakhir, kata Muljadi, memang ada temuan penyakit anthraks di Gorontalo.
"Tahun 2020 menang ada di Kabupaten Gorontalo, tapi itu sudah lama, dan kita sudah antisipasi," tukas Muljadi.
Ia juga menambahkan, pihaknya telah rutin vaksinasi, uji lab, pemeriksaan dari dokter hewan dan pemantauan, hingga survei lapangan.
Hal itu dilakukan guna memastikan kondisi ternak di Provinsi Gorontalo dalam keadaan aman dari penyakit apa pun.
Lebih lanjut, Muljadi mengatakan surat edaran dari Gubernur Sulteng tak sejalan dengan fakta di lapangan.
Provinsi Gorontalo bahkan tercatat sering menyuplai ternak ke Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
"Dan itu tidak gampang, harus ada surat keterangan kesehatan hewan (SKKH), vaksinasi hewan dan uji laboratorium," imbuhnya.
(Foto: Surat Edaran Gubernur Sulteng)
Ia menduga, kebijakan itu justru keluar sebagai upaya membendung ekspor sapi yang berasal dari Provinsi Gorontalo.
"Kita juga bisa buat edaran untuk jangan menerima beras dari Sulteng dengan alasan proteksi beras plastik. Sebenarnya bisa, cuma untuk apa, kita ini tetangga," ulasnya.
Ia meminta kepada masyarakat, untuk tidak terpengaruh dengan adanya informasi tersebut.
"Sejauh ini kita aman-aman, masyarakat tetap bisa mengonsumsi daging ternak di pasaran," tutupnya.
(TribunGorontalo.com/Herjianto)
Ikuti Saluran WhatsApp TribunGorontalo untuk informasi dan berita menarik lainnya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.