200 Pengungsi di Kantor Camat Tilango Gorontalo Kekurangan Air Minum dan Darurat Ruang Sanitasi

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Sekitar 200 warga korban banjir mengungsi di Kantor Camat Tilango, Kabupaten Gorontalo hingga Rabu (17/7/2024).

Para pengungsi itu berasal dari berbagai desa di Kecamatan Tilango.

Wilayah tersebut terdampak banjir akibat meluapnya air Danau Limboto.

Sudah sepekan banjir belum surut, membuat warga masih bertahan di lokasi pengungsian.

Para pengungsi mendapatkan sejumlah bantuan sosial dari relawan maupun pemerintah setempat.

Namun mereka mengeluhkan air minum kian berkurang. Bahkan para pengungsi harus berebut air minum jika datang.

Pengungsi asal Desa Tilote, Intan Bata (21), mengungkapkan bahwa tidak semua pengungsi membawa galon air.

Banjir yang datang tiba-tiba jadi penyebab warga tak sempat membawa kebutuhan pokok mereka.

"Tiba-tiba banjirnya, meluap jam dua malam, siapa yang kepikiran menyelamatkan barang, jadi ada yang tidak punya galon di sini," kata Intan saat ditemui TribunGorontalo.com, Rabu (17/7/2024).

Pengungsi di Kantor Camat Tilango itu beragam. Mulai balita, anak-anak, hingga manula.

"Tapi kita prioritaskan buat bayi air minumnya. Karena mereka butuh untuk susu di sini," jelas Intan.

Selain air minum, pengungsi butuh ruang sanitasi.

Betapa tidak, ratusan warga harus mengantre di satu kamar mandi saja.

Baca juga: Korban Banjir Gorontalo Akan Dapat Rp60 Juta untuk Perbaiki Kerusakan Rumah, Begini Ketentuannya

Pengungsi asal Desa Tabumela Bombay, Paulin Ahmad (24), mengaku setiap pagi harus mengantre setengah jam setiap kali buang hajat.

"Ini kan sudah seminggu, setiap paginya harus dinikmati karena mengantre panjang di situ," kata Paulin sembari menunjuk letak kamar mandi.

Kendati begitu, ia bersyukur telah diberi tempat tinggal sementara.

"Saya bersyukur ada pengungsian ini karena rumah kami belum bisa ditempati," tandasnya.

(TribunGorontalo.com/Fernandes)

Ikuti Saluran WhatsApp TribunGorontalo untuk informasi dan berita menarik lainnya