Longsor Tambang Emas Suwawa
3 Kali Dengar Suara Gemuruh di Tambang Emas Suwawa Gorontalo, Tim SAR Tidur Tak Nyenyak
Tim SAR merasakan suasana mencekam di Titik Bor 1 tambang emas ilegal Suwawa, Provinsi Gorontalo, Rabu (10/7/2024).
Penulis: Husnul Puhi | Editor: Fadri Kidjab
Meski hanya sementara, namun para tim evakuasi sempat tunggang langgang keluar kamp.
"Tiap kali suara terdengar, pasti banyak personel yang berlarian untuk mencari tempat aman," kata Rezky.
Hal serupa dialami Danramil Bone Bolango, Lettu Inf Sampe Kamasa.
Ia sempat merasakan situasi tegang. Mereka siaga berlari dari kamp.
"Kami sudah tahu medannya berbahaya tapi malam itu benar-benar di luar dugaan. Setiap kali suara gemuruh terdengar, kami harus segera berlari ke tempat yang lebih aman," ungkapnya.
Dengan adanya suara gemuruh dan kondisi yang cukup mencekam itu, Tim SAR Gabungan memindahkan camp mereka ke tempat yang lebih aman.
Update Korban Tewas Akibat Longsor Tambang Suwawa

Diketahui longsor terjadi di area tambang emas ilegal pada Sabtu (6/7/2024) malam hingga Minggu (7/7/2024) dini hari Wita.
Lokasi kejadian berada di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango. Berjarak sekira 50 kilometer dari ibu kota Provinsi Gorontalo.
Kepala Desa Tulabolo, Kambang Maku, mengatakan, longsor diawali banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur desa tersebut.
Hingga Kamis 11 Juli 2024, jumlah korban meninggal tercatat 23 orang. Sebanyak 93 orang selamat dan 29 orang dalam pencarian.
Sebagian korban dievakuasi menggunakan helikopter milik Polri.
Evakuasi korban melibatkan tim dari Basarnas bersama puluhan polisi dan prajurit TNI serta relawan.
Proses evakuasi terkendala karena sulitnya akses kendaraan bermotor mencapai lokasi longsor.
Apalagi akibat longsor itu, jembatan penghubung antara lokasi tambang dan pemukiman penduduk pun ambruk.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.