Longsor Tambang Emas Suwawa
Tim SAR Hanya Andalkan Radio untuk Komunikasi di Lokasi Tambang Emas Suwawa
Akses penghubung komunikasi dari Tim SAR hanya mengandalkan radio. Radio tersebut tersambung antara ketua tim dan posko utama Tim SAR.
Penulis: Prailla Libriana Karauwan | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Akses komunikasi dari Tim SAR hanya mengandalkan radio.
Radio tersebut tersambung antara ketua tim dan posko utama Tim SAR.
"Cuma ketua-ketua tim yang ada," ujar Syarifuddin, potensi SAR Gorontalo kepada TribunGorontalo.com, Rabu (10/7/2024).
Kata Syarifuddin, ketika ada korban berhasil dievakuasi, maka ketua tim akan memberitahukan kepada Tim SAR di posko utama.
Tim SAR disebut menyiapkan kendaraan berupa ambulance untuk menerima korban yang berhasil ditemukan.
Rahmat Unggo, anggota Radio Penduduk Indonesia (RAPI) Bone Bolango Gorontalo, mengatakan hanya radio satu-satunya penghubung.
"Iya cuma radio," ujarnya.
Hal itu disebabkan lokasi tambang terjadi longsor merupakan daerah 'blank spot'.
"Tidak ada jaringan di sana, makanya kita cuma pakai radio," lanjutnya.
Sementara posko utama telah diperkuat jaringan internet guna memudahkan keluarga korban mengabari anggota keluarga mereka di rumah.
Update Data Korban Longsor
Update terkini mengenai data korban longsor di tambang Suwawa, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Berdasarkan data yang dihimpun TribunGorontalo.com sekira pukul 13.00 Wita, Selasa (10/7/2024) jumlah data korban berjumlah 144 jiwa.
144 jiwa itu terdiri dari 90 jiwa berhasil dievakuasi dengan status selamat, 23 jiwa dinyatakan meninggal dunia dan 31 jiwa sementara dilakukan pencarian.
Sebelumnya karena cuaca buruk, Tim SAR menunda proses evakuasi korban menggunakan helikopter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.