Dinas PUPR Boalemo Gorontalo Lakukan Pelebaran Drainase Air di Desa Mohungo

TRIBUNGORONTALO.COM -- Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo akan melakukan normalisasi dan pembuatan tanggul di Desa Mohungo, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo Gorontalo.

Diketahui, bencana banjir yang terjadi di Desa Mohungo, pada Rabu 26 Juni 2024. Hal ini diakibatkan saluran air terumbat menyebabkan banjir.

Terdapat dua dusun yang terendam banjir, yakni dusun 3 di bagian lorong ba'ala dan dusun 1 di Jalan Trans Sulawesi.

Adapun 64 rumah juga terendam yang terbagi dari 50 rumah di dusun 3 dan 14 rumah di dusun 1.

Selain itu 640 warga juga terdampak banjir, yang terdiri dari 260 jiwa di dusun 3 dan 380 jiwa untuk dusun 1.

Kepala Bidang Pengairan Dinas PUPR Boalemo  Azlan Saido mengatakan pihaknya sudah membuat rancangan untuk mengatasi banjir di Desa Mohungo.

"Kami sudah membuat dua perancangan untuk mengatasi banjir di Desa Mohungo, yakni normalisasi kali dan pembuatan tanggul," ungkapnya kepada TribunGorontalo.com, Rabu (3/7/2024).

Untuk normalisasi sungai, Dinas PUPR berencana melebarkan kali sepanjang tiga meter dengan panjangnya yakni 300 meter yang bertempat dari dusun tiga, hingga dusun satu Desa Mohungo.

Normalisasi sungai juga akan dilakukan di dusun dua Desa Mohungo.

Pembuatan tanggul juga akan dilakukan di dusun satu, agar air tidak langsung naik ke pemukiman.

"Biaya untuk normalisasi dan pembuatan tanggul yakni sebesar Rp 366.550.000 yang terbagi atas Rp 183.850.000 untuk normalisasi dan Rp 182.700.000 untuk pembuatan tanggul," ujar Azlan.

Pihaknya mengharapkan masyarakat dapat menghibahkan sedikit dari tanah mereka untuk normalisasi dan pembuatan tanggul demi mengatasi bencana banjir tersebut.

"Yang selalu menjadi kendala kami adalah masyarakat yang tidak ingin merelakan tanahnya dipakai untuk kebutuhan umum," tutup Azlan.

Rulli Datau warga Desa Mohungo berharap normalisasi dan pembuatan tanggul segera direalisasikan

"Tentunya saya sangat setuju, dan saya harap realisasikan dulu tidak perlu lagi rencana yang terlalu panjang, masyarakat cuma minta bukti," ungkapnya.

Ruli juga menambahkan bahwa pastinya warga akan menerima sedikit dari tanahnya untuk dipakai normalisasi kali.

"Yang dipakai hanya bagian belakang rumah mereka, jadi saya rasa mereka juga setuju, kalau tidak pastinya banjir akan terus terjadi," pungkasnya.