Demo Mahasiswa
Kecewa Penjabat Gubernur Gorontalo tak Temui Pendemo, Mahasiswa Bakar Ban
Aksi demontrasi mahasiswa di Kota Gorontalo diwarnai aksi saling dorong dan bakar ban akibat kecewa pada Senin (01/07/2024)
Penulis: Fernandes Siallagan | Editor: Ponge Aldi
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Aksi demontrasi mahasiswa di Kota Gorontalo diwarnai aksi saling dorong dan bakar ban akibat kecewa pada Senin (01/07/2024)
Massa kecewa karena mereka tak ditemui penjabat Gubernur Gorontalo Mohammad Rudy Salahuddin
Kekecewaan itu muncul saat akhir aksi. Sebab massa telah menunggu kedatangan nomor satu di Provinsi Gorontalo tersebut.
Bukan sekadar itu, para masa aksi telah mencoba menggerubuk rumah dinas tersebut.
Tidak berhasil sebab dihalau pihak Satuan Polisi Pamong Para (Satpol PP) dan pihak Kepolisian.
Berakhir, satu buah pagar di rumah dinas tersebut terlepas karena usaha dorongan massa aksi.
Para massa aksi tersebut merupakan kumpulan Badan Eksekutif Mahasiswa dan Paguyuban di Gorontalo.
Kemudian mereka menyebut sebagai "Pusat Perjuangan Rakyat Gorontalo".
"Dengan ini, sangat kecewa dengan apa kami dapati bahwa Pejagub, meskipun kami datangi rumahnya, dia tidak mau," kata Harun Halulu, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gorontalo, Senin (1/7/2024).
"atau tidak ada itikad baik untuk mendatangi massa aksi," lanjutnya.
Sebelumnya, pihaknya telah melakukan aksi sebelumnya dengan tuntan yang sama.
Akan tetapi, sama dengan sebelumnya Rudy tidak kunjung datang mendengarkan aspirasi para mahasiswa tersebut.
Harun menyebut tidak ada perhatian dari pemerintah provinsi atas unjuk rasa yang mereka lakukan.
"Bahwa tidak ada attensi dari pemerintah provinsi ataupun perwakilan dari DPRD Provinsi Gorontalo," tambahnya.
Untuk itu, para mahasiswa tersebut bertekad untuk menolak Rancangan Undang-Undang TNI - POLRI, Rancangan Undang-Undang Penyiaran.
Bukan hanya itu, Para mahasiswa turut meminta pembatalan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tabungan Perumahan Rakyat atau biasa dikenal Tapera.
Bahkan mereka menyebut Tapera adalah akronim Tabungan Penyiksa Rakyat.
"Mendesak Pemprov Gorontalo untuk mencabut kebijakan publik yang tidak pro rakyat," ucap harun.
Harun turut menegaskan bahwa pihaknya akan terus melaksana aksi-aksi serupa dan berkonsolidasi.
Tujuan utama para massa aksi tersebut adalah Penjabat Gubernur Gorontalo, Mohammad Rudy Salahuddin turut menandatangani petisi penolakan yang mereka buat.
"Sampai dengan petisi yang kami buat ditandatangani oleh Penjabat Gubernur Gorontalo dan Ketua Dewan Provinsi Gorontalo," tandasnya.
Mahasiswa Adukan Dugaan Gratifikasi Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Ketua Minta Bukti |
![]() |
---|
Demo Mahasiswa KAMMI Desak Tuntaskan Kasus Bullying dan Miras di SMKN 1 Gorontalo |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Aliansi Mahasiswa Gorontalo Geruduk Rujab Gubernur Gorontalo |
![]() |
---|
Aliansi Mahasiswa Gelar Demo di Mapolda Gorontalo, Tuntut Mafia Pupuk Subsidi |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Mahasiswa Pohuwato Demo soal Tambang Ilegal di Kantor Bupati dan Mapolres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.