Viral Lokal
3 Fakta Insiden Jembatan 'Maut' di Desa Upomela Gorontalo, Satu Warga Terkubur Hidup-hidup
Jembatan di Desa Upomela menjadi sorotan beberapa waktu lalu. Insiden jembatan 'maut' itu tercatat telah menelan empat korban.
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Jembatan di Desa Upomela menjadi sorotan beberapa waktu lalu.
Insiden jembatan 'maut' itu tercatat telah menelan empat korban.
Namun tiga orang berhasil diselamatkan, Sementara satu lainnya terkubur hidup-hidup.
Diketahui identitas korban meninggal dunia adalah Ali Paneo, warga Desa Upomela, Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo.
Berikut 3 fakta insiden jembatan maut sebagaimana dirangkum TribunGorontalo.com, Selasa (2/7/2024).
Sebelum Ada Korban, Oprit Jembatan Sudah Longsor
Kepala Desa Upomela, Rajak Isnain, menjelaskan curah hujan yang tinggi di wilayah kecamatan Bongomeme mengakibatkan oprit Jembatan Upomela longsor pada jumat 28 Juli 2024 sekira pukul 06.20 Wita.
Oprit jembatan itu memang sudah lapuk dan longsor ke arah sungai.
Ia bahkan menjelaskan ketika detik-detik timbunan jembatan itu rubuh hampir menelan korban jiwa.
"Sesaat sebelum itu runtuh ada bentor (becak motor) lewat, selang hanya berapa detik saja hampir bentor itu masuk ke lubang timbunan itu," ungkapnya
Sejak jumat 28 Juli 2024, akses jalan di desa Upomela terputus total. Alhasil akses jalan yang menghubungkan enam desa itu mati total.
Rajak menyebut memang terdapat jalan alternatif yang bisa dilalui warga, namun akses itu sangat jauh dan medan jalan rusak.
"Ada alternatif lain, tapi harus menempuh 30 kilometer dan jalannya rusak bebatuan begitu," jelasnya.
Selama tiga hari warga terpaksa melintasi sungai karena akses sekitar jembatan terputus.
Satu Warga Terkubur hidup-hidup
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.