Banjir Kota Gorontalo
Pengamat Tata Kota Sri Sutarni Arifin Ungkap Penyebab Banjir di Gorontalo
Sri Sutarni Arifin, mengatakan penyebab banjir di Gorontalo karena lahan yang harusnya ditanami pohon sudah dijadikan area perkebunan jagung
Penulis: Prailla Libriana Karauwan | Editor: Ponge Aldi
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Pengamat Tata Kota Gorontalo Sri Sutarni Arifin, mengatakan penyebab banjir di Gorontalo karena lahan yang harusnya ditanami pohon sudah dijadikan area perkebunan jagung
"Gorontalo ini area bukitnya sudah dibuka dan dijadikan perkebunan jagung, padahal itu tidak bisa," ujarnya kepada TribunGorontalo.com pada Jumat (21/06/2024)
Katanya, pemerintah pusat melalui Menteri Kehutanan telah menegaskan tanaman musiman dilarang ditanam d iarea lereng gunung dan perbukitan.
Area tersebut seharusnya ditanami dengan pohon dan bukan tanaman musiman seperti jagung. Tanaman jagung kata Sri, tidak mampu mengikat daya tahan tanah untuk jatuh ke bawah sehingganya longsor dapat terjadi.
"Pemerintah pusat sudah melarang keras tanaman musiman di tanam di daerah perbukitan, tapi di Gorontalo malah dianjurkan untuk membuka lahan sebanyak-banyaknya untuk produksi jagung," lanjutnya.
"Malah Gorontalo dikatakan sebagai lumbung jagung, padahal kerusakan alam di mana-mana," imbuhnya.
Tanaman musiman yang ditanam di lereng gunung maupun bukit dapat berakibat fatal pada kelestarian alam sebab merusak unsur hara tanah.
Lereng gunung dan bukit pada dasarnya menjadi daerah resapan air, sedangkan tanaman musiman sifatnya tidak bisa menahan air dalam tanah.
"Sehingga air itu mencari daerah lain bisa diresapi, cuma Gorontalo semua gunung maupun bukit ditanami jagung jadi jangan heran kalau hujan Gorontalo rentan dengan longsor dan banjir," jelasnya.
Selain menyebabkan longsor, tanah di lereng-lereng gunung itu kemudian terbawa hingga ke sungai. Tanah itu mengendap di dasar sungai dan menimbulkan sendimentasi.
Akibatnya, sungai menjadi dangkal dan kapasitas tampungnya berkurang sehingga saat hujan turun dengan deras air meluap dan menimbulkan banjir
Kata Sri, untuk mencegah terjadinya longsor dan banjir di Gorontalo, pemerintah daerah harus tegas untuk memberhentikan seluruh lahan perbukitan dan pegunungan yang dialihfungsikan menjadi tempat perkebunan tanaman musiman.
Memang prosesnya tidak akan instan, tetapi pemerintah harus menyadari terhadap hal ini.
Pemerintah sebagai pengambil kebijakan harus menganalisa terlebih dahulu kebijakan tersebut tidak akan menimbulkan kekacauan di kemudian hari.
"Stop alihfungsi lahan, mau sampai kapan Gorontalo di landa banjir? Sampai kapan Gorontalo di landa longsor?," ujarnya. (*/Praila)
Puluhan Jiwa di Kelurahan Donggala Gorontalo Terancam Kehilangan Rumah Akibat Banjir Bandang |
![]() |
---|
6 Rumah di Donggala Gorontalo Nyaris Ambruk Akibat Banjir, Warga Butuh Tanggul Darurat |
![]() |
---|
Aliran Kali Mati di Talumolo Gorontalo Kembali Tertimbun Material, Warga Was-was |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Kelurahan Leato Gorontalo Kembali Diterjang Banjir, Warga Panik |
![]() |
---|
Pipa Transmisi IPA BOTU PDAM Kota Gorontalo Putus Diterjang Banjir, Warga Sulit Akses Air Bersih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.