Oknum Dosen Universitas Pohuwato Dipecat Atas Dugaan Pelecehan: Unipo tidak Mentolerir

TRIBUNGORONTALO.COM, Pohuwato -- Dugaan pelecehan yang menggemparkan Universitas Pohuwato (Unipo) berujung pada pemecatan oknum dosen berinisial HH.

Rektor Unipo, Jorry Karim, menegaskan sikap tegas Unipo dalam menindaklanjuti kasus yang mencoreng nama baik almamater.

"Hasil rapat pimpinan memutuskan untuk memberhentikan oknum dosen HH dari jabatan Wakil Rektor I," ungkap Jorry kepada Tribun Gorontalo, Selasa (10/6/2024).

Keputusan ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab Jorry selaku Rektor dalam menjaga marwah dan integritas Unipo.

"Saya prihatin dan bersimpati kepada korban dan keluarga. Ini bukti bahwa Unipo tidak mentolerir tindakan pelecehan, meskipun masih dalam tahap dugaan," tegasnya.

Lebih lanjut, Jorry menjelaskan bahwa pemecatan HH bukan semata-mata karena tuntutan orang tua korban, melainkan untuk menyelamatkan nama baik Unipo.

"Proses hukum masih berjalan, namun kami tidak bisa membiarkan dugaan ini mencoreng nama baik Unipo," ujarnya.

Jorry menambahkan bahwa HH telah mengajukan pengunduran diri dan berniat melanjutkan studi S3 di Universitas Tadulako.

"Ini bentuk tanggung jawab moralnya. Saya jamin tidak akan ada lagi kasus serupa. Jika terjadi, saya siap mundur," tegasnya.

Di sisi lain, orang tua korban, SK (45), mengapresiasi ketegasan Unipo.

"Keputusan ini setidaknya meringankan trauma anak saya dan mewakili keinginan keluarga," tuturnya.

Pemecatan oknum dosen HH menjadi bukti komitmen Unipo dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman dan kondusif bagi seluruh civitas akademika.

Jorry pun berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak.(*)