Gorontalo Terkini

Pemkab Gorontalo Minta Bantuan BNPB Perbaiki Jembatan Molowahu

Sebagai informasi, Jembatan Molowahu saat ini, Senin (10/6/2024), dalam kondisi putus akibat banjir yang melanda tiga tahun lalu. 

|
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
HERJIANTO TANGAHU/TRIBUNGORONTALO.COM
Kondisi jembatan putus di Desa Molowahu Kabupaten Gorontalo, Minggu (9/6/2024). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo telah merencanakan pembangunan jebatan Desa Molowahu, Kecamtan Tibawa. 

Sebagai informasi, Jembatan Molowahu saat ini, Senin (10/6/2024), dalam kondisi putus akibat banjir yang melanda tiga tahun lalu. 

Menurut Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Gorontalo, Rifaldi Alam Rivai, usulan pembangunan jembatan tersebut sudah masuk ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat.

"Sudah masuk di usulan BNPB Pusat untuk Jembatan Molowahu," ungkap Rifaldi.

Pihaknya saat ini menunggu anggaran yang diajukan ke otoritas kebencanaan nasional tersebut. 

Karena itu, dirinya pun belum tahu kapan Jembatan Molowahu bisa dibangun. Semua tergantung anggaran yang direncanakan tersebut. 

Inisiasi pembangunan jembatan itu lanjut Rifaldi, menjadi usulan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo.

Pengakuan Warga

Lian Miraj, warga setempat yang ditemui TribunGorontalo.com pada Minggu (9/6/2024) menjelaskan, jika Jembatan Molowahu hanyut terbawa banjir pada 2021 silam. 

"Desember 2021 ini (jembatan) anyor (hanyut)," ungkap Lian Miraj.

Robohnya jembatan kala itu membuat aktivitas masyarakat sempat terhenti.

Warga dari arah Kecamatan Bongomeme harus putar balik untuk mencari jalan lain jika menuju Desa Isimu atau  Bandara Djalaluddin Gorontalo.

"Ada banyak juga anak-anak sekolah, yang harus ke arah sana lagi," tunjuk Lian.

Akhirnya masyarakat sekitar jembatan itu gotong royong membuat jembatan darurat dari pohon kelapa.

Meski begitu, Lian mengaku jembatan darurat itu sering rusak diterjang banjir.

"Jadi itu sudah tiga kali diganti secara sukarela pakai uang dan tenaga dari warga," tuturnya.

Pemerintah setempat, kata Lian, berulang kali datang dan melihat langsung kondisi jembatan. Namun sampai sekarang tak ada realisasi.

Ia mengungkapkan, beberapa petugas hanya datang mengambil gambar jembatan.

"Kami menunggu bantuan pembangunan jembatan, namun sampai dengan saat ini tidak ada realisasinya," ungkap Lian.

"Katanya kemarin abis puasa, ini sudah selesai puasa juga belum ada," tambahnya.

Kondisi jembatan yang putus itu, bahkan sempat membuat salah satu pengendara terjun ke sungai.

"Waktu itu sudah malam, ada yang naik motor jatuh ke sungai, kakinya patah," tukas Lian.

Kini masyarakat menggunakan bambu untuk memblokade jalan beberapa meter dari jembatan.

Di sisi jalan dipasang petunjuk untuk menuju jembatan darurat, berjarak sekitar 30 meter dari jembatan utama.

Namun jembatan darurat hanya boleh dilewati sepeda motor atau becak motor (bentor). (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved