Gorontalo Terkini

Migrasi Burung jadi Inspirasi Festival Pesona Danau Limboto Gorontalo

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo menyebut, inspirasi pelaksanaan FPDL 2024 ini adalah, fenomena burung migrasi di Danau Limboto. 

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM/HERJIANTO
Danau Limboto Gorontalo jadi lokasi persinggahan burung dari berbagai belahan dunia. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Pelaksanaan Festival Pesona Danau Limboto (FPDL) 2024 akan digelar pada 22-24 Juni mendatang. 

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo menyebut, inspirasi pelaksanaan FPDL 2024 ini adalah, fenomena burung migrasi di Danau Limboto. 

"Setiap tahun Danau Limboto menjadi persinggahan burung-burung bermigrasi," ujar Nelson, Selasa (4/7/2024).

Ia mengungkapkan ada dua kali migrasi burung di danau ini, yang pertama burung-burung yang berasal dari bumi belahan utara dan yang kedua burung-burung dari belahan bumi selatan. 

Burung-burung akan melakukan migrasi besar-besaran ini menuju kawasan yang hangat seperti di danau limboto saat di tempat mereka berbiak mulai mengalami musim gugur hingga musim dingin. 

Mereka menghindari kondisi yang membeku dan ketiadaan makanan, mereka menuju ke tempat yang lebih hangat. Setelah musim dingin berlalu burung akan kembali ke tempat berbiaknya. 

“Yang paling banyak bermigrasi jenis-jenis burung dari bumi belahan utara. Ini keunikan Danau Limboto yang berada di kawasan Wallacea,” ujar Nelson.

Beragam kekayaan alam dan budaya di sekitar Danau Limboto ini menjadi inspirasi pelaksanaan FPDL 2024. 

Berbagai burung dari belahan bumi singgah di Danau Limboto setiap tahunnya. 

Burung-burung ini melakukan migrasi dari belahan bumi lain yang iklimnya tidak mendukung mereka untuk hidup. 

Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (BIOTA) bertahun-tahun telah melakukan pengamatan burung di wilayah ini. 

Melakukan pengamatan sejak 2014, BIOTA setidaknya telah mencatat ada setidaknya 94 jenis burung yang teridentifikasi di Danau Limboto. 

Jumlah itu termasuk jenis burung yang bermigrasi dari belahan bumi lain, serta burung lokal yang memang menetap di danau.

Merujuk pada Status Konservasi International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), 94 jenis yang teridentifikasi itu ada 87 yang berstatus “Risiko Rendah” punah atau Least Concern.

Sementara sisanya berstatus Hampir Terancam punah atau Near Threatened.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved