Kabar Nasional

Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Hilang Secara Misterius, Tersisa Pakaian di Tenda

Pantauan jurnalis di lapangan, tenda pengungsi terlihat kosong. Namun, masih ada pakaian para pengunsi yang ditinggal di tenda tersebut. 

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
Lokasi pengungsian etnis Rohingya. Tampak tak ada satupun yang berada di kamp pengungsian, tersisa hanya pakaian, Sabtu (1/6/2024). 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Seluruh pengungsi etnis Rohingya di camp pengungsian di Kompleks Perkantoran Bupati Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat menghilang misterius, Sabtu (1/6/2024). 

Dilansir dari SerambiNews, bahwa para pengungsi etnis Rohingnya ini diketahui hilang misterius sejak Sabtu dini hari. 

Pantauan jurnalis di lapangan, tenda pengungsi terlihat kosong. Namun, masih ada pakaian para pengunsi yang ditinggal di tenda tersebut. 

Beberapa pakaian ditinggalkan begitu saja berserakan di lantai. Lalu ada pula pakaian yang ditinggalkan tegantung di sepanjang tenda. 

Baca Juga:

Sekda Ismail Madjid jadi Plh Wali Kota Gorontalo, Bertugas saat Jabatan Marten-Ryan Berakhir

Sebetulnya pada Jumat malam sebeumnya, terpantau ada sejumlah mobil SUV berjejer di depan kantor bupati tersebut. 

Tepatnya, mobil-mobil ini parkir di Jalan Gajah Mada. Tetapi setelah diselidiki, rupanya tak ada hubungannya hilangnya para etnis Rohingya ini dengan mobil-mobil tersebut. 

Sebab, mobil-mobil ini diketahui milik para pengunjung cafe yang ada di seberang jalan camp pengungsian. 

Pantauan di lokasi pula, tampak terlihat petugas dari PMI, Satpol PP, dan WH Aceh Barat membersihkan tenda yang ditinggalkan tersebut.

Belum ada informasi lanjutan yang didapatkan setelah berita ini dipublikasi. Belum diketahui, ke mana para pengungsi Rohingnya menghilang. 

Apalagi, Satuan Tugas Penanganan Pengungsi Rohingya Aceh Barat belum mengonfirmasi hilangnya para pengungsi ini dari kamp. 

Sebagai informasi, setidaknya 75 pengungsi Rohingnya mendiami Aceh Barat. Namun, jumlah itu berkurang perlahan. 

Alasannya, penyelundup membawa para pengungsi ini secara bertahap meninggalkan lokasi pengungsian. 

Karena itu, dugaan sementara bahwa para pengungsi Rohingnya ini pergi meninggalkan lokasi kamp pengungsian lantaran dibawa oleh penyelundup. 

Tetapi, belum diketahui identitas pembawa para pengungsi Rohingnya ini. Serta, tidak diketahui ke mana tujuannya. 

Sebetulnya beberapa kali para penyelundup pengungsi Rohingnya ini ditangkap otoritas berwajib.

Namun, aturan yang berlaku serta unsur hukum yang tak memenuhi, membuat mereka dibebaskan kembali. 

Mengutip data United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), jumlah pengungsi Rohingnya di Indonesia mencapai 1.543.

Jumlah itu baru data pengungsi yang mendarat di Aceh tercatat sejak November 2023 lalu. 

Adapun ribuan pengungsi ini diketahui tiba di Aceh menggunakan kapal laut. Ada setidaknya 9 kapal yang berhasil terdata. 

Sejumlah daerah di Aceh pun kemudian digunakan sebagai tempat penampungan para imigran gelap ini. 

Beberapa lokasi penampungan seperti gedung bekas kantor imigrasi Lhokseumawe dan sejumlah titik lainnya. 

Adapula lokasi pengungsian di Yayasan Mina Raya dan di Desa Kulam, Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie. Tercatat ada 755 pengungsi di lokasi ini sesuai data Desember 2023 lalu.  (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved