Info Seleb
Cara Rossa Menjaga Kecantikan dan Kebugaran di Usia 45 Tahun, Rupanya Kurangi Konsumsi 2 Bahan Ini
Meskipun banyak komentar positif tentang wajahnya yang tetap segar, Rossa menganggap pujian-pujian tersebut sebagai doa yang baik untuk dirinya.
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM -- Rossa, yang sering disebut sebagai salah satu penyanyi yang awet muda, kerap menerima pujian mengenai penampilannya yang seolah tidak berubah seiring waktu.
Meskipun banyak komentar positif tentang wajahnya yang tetap segar, Rossa menganggap pujian-pujian tersebut sebagai doa yang baik untuk dirinya.
"Mungkin kiloannya nambah ya," canda Rossa saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (30/5/2024).
Penyanyi yang akrab disapa Teh Ocha ini mengakui bahwa wajahnya yang tampak awet muda bukan hasil dari perawatan kecantikan tingkat tinggi.
"Kalau perawatan kulit jujur aku sebenarnya nggak terlalu yang perawatan kelas tinggi. Cuma mungkin olahraga sebenarnya sama balancing makan aja," ucap Rossa yang kini berusia 45 tahun.
Baca juga: Naomi Zaskia Buka-bukaan Tips Tetap Fit di Tengah Kesibukan Syuting, Rahasianya Sederhana
Sri Rossa Roslaina Handiyani, nama lengkap Rossa, mengungkapkan bahwa ia jarang melakukan perawatan kecantikan di salon.
Perawatan wajah yang rutin ia lakukan di rumah hanyalah membersihkan muka dengan air dan menggunakan skincare sederhana.
"Kalau treatment itu aku gak rutin sebetulnya. Justru, apa yang aku lakukan di rumah kaya membersihkan muka itu wajib, kalau abis dari mana-mana wajib bersihkan muka," jelasnya.
"Ya cuci muka juga sabunnya pakai moisturizer terus juga pakai pelindung (sunscreen). Karena mau gimana pun kulit harus tetap dirawat," tambahnya.
Untuk menjaga kulit tubuhnya, Teh Ocha menggunakan body lotion dan sabun dengan kandungan moisturizer dan minyak yang tinggi.
Mantan istri Yoyo Padi Reborn ini menganggap penting untuk menggunakan skincare dan sabun yang dapat menjaga kelembaban kulit sepanjang hari.
"Terus make up ya itu aja kalau bukan buat nyanyi dibiasain paling penting ya sunscreen, moisturizer sama bedak yang aku punya. Karena aku merancang itu ringan tapi daya tahan lama," terangnya.
"Biasanya kan kita solat terus wudhu dulu. Nah wudhu kalau sudah pakai sunblock, pakai moisturizer itu lumayan nggak bolong-bolong gitu lo bedaknya. Jadi aku bisa bertahan cukup lama, ya tacap tacap dikit palingan gitu aja," tambahnya.
Baca juga: Darius Sinathrya Terjun ke Series Open BO Lagi, Ada Adegan Panas dengan Aktris Ini
Selain perawatan kulit, Rossa juga menjaga pola makan.
Meski ia pecinta kuliner dan sering mencicipi makanan di berbagai daerah yang ia kunjungi, Rossa tetap mengurangi konsumsi garam dan gula untuk menjaga keseimbangan.
"Mungkin aku balance aja kalau udah berasa banget naik timbangan yaudah dikurangin makannya, olahraganya agak dibanyakin. Gitu aja sih," ujar Rossa.
Manfaat Mengurangi Konsumsi Garam dan Gula untuk Kesehatan
Kesehatan yang optimal bisa dicapai dengan menjaga pola makan yang seimbang, salah satunya adalah dengan mengurangi konsumsi garam dan gula.
Kedua komponen ini, meskipun seringkali menambah cita rasa makanan, memiliki dampak yang signifikan jika dikonsumsi berlebihan.
Berikut adalah beberapa manfaat utama dari mengurangi konsumsi garam dan gula dalam diet sehari-hari.
1. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Garam: Konsumsi garam yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke. Mengurangi asupan garam membantu menjaga tekanan darah tetap normal, sehingga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Gula: Gula tambahan dalam diet dapat menyebabkan peningkatan kadar trigliserida dalam darah, yang juga berkontribusi terhadap penyakit jantung. Dengan mengurangi konsumsi gula, Anda dapat menurunkan risiko aterosklerosis dan penyakit jantung koroner.
2. Mencegah Diabetes Tipe 2
Gula: Asupan gula berlebih dapat menyebabkan resistensi insulin, yang pada akhirnya dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2. Mengurangi konsumsi gula membantu menjaga kadar insulin tetap stabil dan mengurangi risiko diabetes.
Garam: Meskipun garam tidak secara langsung mempengaruhi diabetes, tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh garam dapat memperburuk kondisi diabetes yang sudah ada.
3. Mengontrol Berat Badan
Gula: Gula tambahan, terutama dalam bentuk minuman manis dan makanan olahan, adalah sumber kalori kosong yang dapat menyebabkan penambahan berat badan. Mengurangi konsumsi gula membantu mengurangi asupan kalori dan mendukung penurunan berat badan yang sehat.
Garam: Makanan tinggi garam sering kali tinggi kalori dan lemak tidak sehat. Dengan mengurangi garam, Anda cenderung memilih makanan yang lebih sehat dan rendah kalori.
4. Meningkatkan Kesehatan Ginjal
Garam: Garam berlebihan dapat membebani ginjal karena mereka harus bekerja lebih keras untuk mengeluarkan natrium berlebih. Mengurangi konsumsi garam membantu menjaga fungsi ginjal tetap optimal dan mencegah penyakit ginjal kronis.
Gula: Konsumsi gula tinggi juga dapat mempengaruhi fungsi ginjal, terutama pada orang dengan diabetes. Mengurangi gula membantu mencegah komplikasi ginjal yang berhubungan dengan diabetes.
5. Mengurangi Risiko Obesitas
Gula: Konsumsi gula tinggi terkait langsung dengan peningkatan risiko obesitas pada anak-anak dan orang dewasa. Gula tambahan dalam makanan dan minuman dapat meningkatkan asupan kalori secara signifikan. Mengurangi gula membantu mengontrol asupan kalori dan mengurangi risiko obesitas.
Garam: Meskipun garam tidak secara langsung menyebabkan obesitas, makanan tinggi garam sering kali diproses dan tinggi kalori. Mengurangi garam dapat membantu memilih makanan yang lebih sehat dan kurang diproses. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.