Skincare Ilegal Menjamur di Gorontalo, Dokter Kecantikan Ungkap Cara Bedakan Bahan Berbahaya

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Dewasa ini skincare ilegal semakin marak dijual di Gorontalo. Bukan hanya di perkotaan bahkan sampai ke pedesaan.

Dokter Kecantikan Benings Clinic, dr Tinneke Sarah Agnesia Sinaga membenarkan peredaran skincare ilegal di Gorontalo cukup tinggi.

Sebab penjualan skincare bukan hanya di toko skincare (skincare drugstore) melainkan bisa dijual bebas.

Sehingga orang yang tak bertanggung jawab bisa dengan mudah berjualan skincare tanpa iZin.

Padahal skincare ilegal dapat menimbulkan masalah yang serius bagi kulit. Apalagi bahannya terdapat steroid dan merkuri.

"Kan sekarang gitu, penjual mau modal kecil tapi penghasilan sebanyak mungkin. Itu yang berbahaya," ungkap wanita yang akrab disapa dokter Tin kepada TribunGorontalo.com, Selasa (14/5/2025).

Selain itu menurutnya hal yang sama terjadi pada warga. Di mana pengguna skincare merasa puas atas hasil instan dari skincare ilegal dan bermerkuri atau steroid.

Sebab jika terdapat kedua bahan tersebut maka hasil wajah putih dapat dirasakan pengguna secara instan.

Dalam waktu seminggu sampai dua minggu wajah yang putih langsung terwujud. Namun putih yang dihasilkan bukan putih yang sehat.

Lantas, bagaimana cara membedakan bahan berbahaya?

Menurut dokter Tin, kulit putih yang menggunakan bahan berbahaya dapat dilihat langsung secara kasat mata.

Di mana kulit sehat warga Indonesia seharusnya berwarna sawo matang bukan putih maksimal.

Wajahnya pun jika terkena sinar matahari maka akan langsung memerah, bahkan jika hanya dalam tempo sepuluh menit.

"Bahan skincare berbahayanya bisa dilihat langsung. Biasanya warnanya kuning yang tidak bagus. Teksturnya seperti lem dan lengket," terangnya.

Selain itu jika skincare tersebut diletakkan di suhu ruang dan dibiarkan selama beberapa hari maka warnanya dapat berubah. Bukan menjadi gelap bahkan menghitam.