Universitas Negeri Gorontalo

Mahasiswa UNG Gorontalo Jadikan Urine Sapi Sebagai Pupuk Organik Tanaman Cabai Rawit

Mahasiswa Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan IPA (MIPA) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) membuat inovasi baru di bidang pertanian.

|
Penulis: Redaksi | Editor: Rafiqatul Hinelo
istock
Ilustrasi - Tanaman cabai rawit 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Mahasiswa Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan IPA (MIPA) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) membuat inovasi baru di bidang pertanian.

Indriani Wartabone, mahasiswa MIPA UNG angkatan 2011 menciptakan inovasi baru, yakni menjadikan urine sapi sebagai pupuk organik. 

Penelitian Indri berjudul "Pengaruh Pemberian Urine Sapi Terhadap Pertumbuhan Generatif Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L) Varietas Cengek", menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 6 kali ulangan yang terbit pada tahun 2016.

Sesuai judul penelitiannya, pupuk ini dapat membantu pertumbuhan generatif tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L).

Urine (air kencing) merupakan limbah yang dihasilkan oleh ternak peliharaan sapi.

Saat ini, limbah tersebut tampak belum lazim dimanfaatkan dan cenderung dianggap tidak bernilai.

Belum lagi, ada yang menganggap urine mencemari lingkungan karena menimbulkan bau yang tidak sedap.

Prosedur penelitian dilakukan dengan runut.

Indri menghabiskan waktu selama 30 hari untuk tahap fermentasi urine sapi.

Proses selanjutnya, dimasukan ke dalam jirigen plastik sampai penuh dan ditutup rapat. Lalu urine sapi dibiarkan selama 30 hari.

Setelah 30 hari, bau urine sapi sudah berkurang (tidak menyengat) dan warna urine berubah kehitaman.

Selanjutnya urine sapi tersebut akan diencerkan sesuai dengan masing-masing konsentrasi yang dibutuhkan.

Kemudian, urine sapi kemudain ditampung, dan siap diaplikasikan pada tanaman cabai rawit.

Indri menyebtukan, tanaman cabai rawit yang digunakan dalam penelitian ini adalah cabai rawit Varietas Cengek Leutik.

Sementara urine sapi tertulis mengandung zat hara, diantaranya nitrogen, fosfor, kalium, dan air yang banyak. 

"Kandungan zat nitrogen urin sapi memengaruhi dua arah pertumbuhan tanaman yaitu vegetatif dan generatif," tulis Indriani Wartabone dalam skripsinya.

Selain itu, kandungan unsur hara fosfor ini juga sangat membantu dalam proses meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai rawit, khususnya dalam meningkatkan hasil buah tanaman cabai rawit.

Indri berharap untuk peneliti selanjutnya dan para petani dapat menggunakan konsentrasi 75 cc/L dalam proses penyiraman.

Sebab, memberikan urine sapi dengan dosis yang  lebih tinggi maka akan mendapatkan berat basah buah yang terbaik, begitu pun dengan jumlah buahnya. (Magang)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved