Satgas UMGo Mengutuk Pelaku Kekerasan Seksual di Gorontalo
Acara bertema "Kartini dan Jalan Panjang Kampus Merdeka Dari Kekerasan Seksual" ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk LLDIKTI XVI, Polda
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Reporter: Shaf Suma
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Arfan A Tilome, selaku satgas Unit Moral dan Penegakan Hukum Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo), angkat bicara tegas dalam diskusi Empower Talks, Jumat (26/4/2024).
Acara bertema "Kartini dan Jalan Panjang Kampus Merdeka Dari Kekerasan Seksual" ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk LLDIKTI XVI, Polda Gorontalo, Kejaksaan Gorontalo, dan satgas dari berbagai universitas di Gorontalo.
Dalam diskusi tersebut, Arfan mengutuk keras maraknya kasus kekerasan seksual yang terjadi di Gorontalo.
Ia menjelaskan bahwa dalam Alquran, terdapat 3 unsur penyebab kekerasan, yaitu nafsu amarah, nafsu mutmainah, dan nafsu lawwamah.
Baca juga: Partai Nasdem Bone Bolango Gorontalo Siapkan 5 Nama di Pilkada 2024, Merlan Uloli Hingga Budi Doku
"Yang jadi pertanyaanya ialah, bagaimana kita bisa menutup potensi kejahatan kita yang unsurnya memang sudah ada di dalam diri kita?" tanya Arfan secara retoris.
Menurut Arfan, salah satu cara untuk menutup potensi kejahatan tersebut adalah dengan menutup aurat, baik bagi laki-laki maupun perempuan.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga pandangan bagi kaum laki-laki dan menghindari perbuatan berduaan di tempat sepi.
UMGO sendiri telah menerapkan berbagai langkah antisipasi terhadap kekerasan seksual.
Selain pendekatan secara relijius, baik dari dosen maupun mahasiswa, UMGO juga telah membentuk satgas khusus untuk menangani kasus-kasus kekerasan seksual.
Baca juga: BREAKING NEWS: Mohammad Agus Anwar Resmi Dinonaktifkan dari Jabatan Kepala BNNK Bone Bolango
Arfan berharap dengan adanya diskusi ini, para satgas dapat saling bertukar pikiran dan strategi untuk menangani kasus-kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus.
Ia pun menegaskan tekadnya untuk memberantas kekerasan seksual di seluruh area kampus, demi menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua mahasiswa.
"Saya berharap untuk kasus-kasus kekerasan seksual di area seluruh kampus bisa hilang. Karena untuk kasus seperti ini juga sangat membahayakan," tukasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.