Perspektif Lokal
Pasar Dungingi Mati Suri, Ditinggalkan Pembeli dan Penjual, Sampah Berserakan
Pasar Dungingi seakan mati suri. Berbeda dengan Pasar Sentral yang mendapatkan perhatian dan renovasi dari pemerintah, Pasar Dungingi justru terbengka
Penulis: Andika Machmud | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Salah satu pasar tradisional di Kota Gorontalo, Pasar Dungingi, kian terpuruk.
Pasar yang terletak di Kelurahan Tuladenggi, Kecamatan Dungingi ini mulai ditinggalkan oleh pembeli dan penjual.
Kondisinya pun memprihatinkan, dengan meja-meja bekas berserakan dan sampah yang menumpuk.
Pasar Dungingi seakan mati suri. Berbeda dengan Pasar Sentral yang mendapatkan perhatian dan renovasi dari pemerintah, Pasar Dungingi justru terbengkalai.
Baca juga: Cerita Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo : Sang Deklarator Provinsi Gorontalo
Roni, salah satu penjual di pasar ini, mengungkapkan bahwa situasi ini sudah berlangsung sejak pasca Covid-19.
"Pasar sudah mulai ditinggalkan oleh pembeli dan penjual," ungkap Roni kepada TribunGorontalo.com, Selasa (23/4/2024).
Menurut Roni, pembeli lebih memilih berbelanja di pasar-pasar pinggir jalan yang lebih mudah dijangkau.
Hal ini membuat pendapatan para pedagang di Pasar Dungingi menurun drastis.
"Tidak ada pendapatan, bagaimana juga tidak kosong, orang yang menjual sudah ada di mana-mana, pasar yang dibangun oleh pemerintah jadi tidak ada guna," keluh Roni.
Roni mengaku sudah menyerah dan memilih berjualan di pinggir jalan karena tidak lagi mendapatkan penghasilan di Pasar Dungingi.
Baca juga: Alat Peringatan Dini Kebakaran dengan Informasi Lokasi oleh Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo
"Akhirnya saya jualan juga di pinggir jalan, karena ini masalah perut," terangnya.
Ia pun menyayangkan sikap pemerintah yang tidak menunjukkan perhatian terhadap Pasar Dungingi.
Padahal, pasar ini memiliki potensi besar untuk perputaran ekonomi.
"Di mana-mana dibuat pasar itu supaya tertib dan bersih, ini tidak ada tindak lanjut dari pemerintah jadi seperti ini (berantakan)," ungkap Roni. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.