Demo Kantor Bupati Boalemo
BREAKING NEWS: Puluhan Massa 'GERAK' Demo di Kantor Bupati Boalemo Gorontalo
Sejumlah massa Gerakan Rakyat Peduli Boalemo (Gerak) melakukan aksi demo di depan Kantor Bupati Boalemo.
Penulis: Nawir Islim | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Boalemo – Sejumlah massa Gerakan Rakyat Peduli Boalemo (Gerak) melakukan aksi demo di depan Kantor Bupati Boalemo.
Diketahui, masa aksi tersebut berasal dari Kecamatan Wonosari serta Paguyaman.
Pantauan TribunGorontalo.com, sejumlah masa datang dengan mobil terbuka (Pick Up) di sertai dengan pengeras suara dan juga yang lainnya menaiki motor.
Aksi di mulai pukul 13.00 Wita, kamis (18/4/2024), terlihat ada empat orator yang melakukan aksi demonya.
Menurut Halid Aripin orator demo, ada beberapa keluhan masyarakat yang di angkat pada demo kali ini.
"Untuk demo kali ini, ada 10 poin yang di angkat untuk di diskusikan dengan Pemerintah Kabupaten Boalemo," ungkapnya kepada TribunGorontalo.com, kamis (18/4/2024).
Poin pertama, kata dia, adalah penyelewengan pupuk bersubsidi. Kemudian pelanggaran tindak pidana pemilu 2024, lalu pungli KTM Wonosari dan Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo.
Baca juga: Diduga Gara-gara Wanita, Nakes Gorontalo Babak Belur Dihajar Oknum Polisi
Massa aksi juga menuntut dugaan transaksi jual beli proyek fee 15 persen oleh Dinas Pendidikan Boalemo. Juga dugaan penggunaan dana beasiswa di Dispora Boalemo.
"Penyelewengan dana bumdes di beberapa desa di Kecamatan Wonosari, Ilegal Loging. Penutupan tempat hiburan malam yang katanya menyebabkan sampah dan pencemaran lingkungan, serta dugaan pungli oknum polisi terkait tambang," lanjutnya.
Namun hanya beberapa poin yang dapat dijawab oleh pemda.
"Terkait Dinas Pendidikan, kepala dinasnya tidak mengetahui mengenai kasus ini karena ia dilantik pasca sudah setahun dari kasus yang mangkat ini.
"Pihak Pemda Boalemo juga menerima baik kedatangan kami, serta juga ada masukan dan solusi yang di janjikan untuk mendalami 10 poin yang sudah di paparkan tadi," jelas Halid.
Menurutnya, pihaknya juga akan menemui Polres dan Kejari Boalemo, mengenai tambang ilegal di Wonosari, hingga pungki oknum polisi.
Apabila semua tuntutan mereka belum ada tindaklanjut dari pemda, mereka akan kembali menggelar aksi minggu depan.
"Diskusi tadi ada juga yang berujung buntu karena masih banyak yang harus digali lagi oleh pemda. Jadi kami akan kembali lagi minggu depan jika belum ada kejelasan," tuturnya.
Adapun Pejabat Bupati Boalemo, Shrman Moridu, mengaku sudah ada pembicaraan antara pemerintah dan massa aksi.
"Diskusi tadi juga berjalan lancar. Tapi masih ada beberapa poin yang akan didalami oleh pihak Pemda. Dan nantinya ini juga akan jadi masukan bagi kami," ungkapnya.
(TribunGorontalo.com/Nawir)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.