Cerita Rakyat Gorontalo
Tak Cuma di Gorontalo, Tapak Kaki Lahilote Gorontalo juga Ada di Bolsel Sulut
Desa Botuliyodu adalah satu di antara tujuh desa yang berada di Kecamatan Tomini, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
Batu itu ditemukan pertama tahun 1948 kali oleh Basiru, pemukiman pertama asal Gorontalo yang mendiami area tersebut.
"Ia (Basiru) buka yang di bagian timur, sebelah sungai," kata Ais.
Baru kemudian di tahun 1962, Basiru mengajak dua orang keluarganya untuk tinggal di daerah tersebut.
Keduanya yakni, Pijun Kamumu dan anaknya, Ti Batata.
Keduanya diberi jatah area bagian timur untuk ditinggali, area itu sebelumnya telah dibuka oleh Basiru.
Namun Basiru meminta keduanya dibantunya membuka area bagian barat.
Setelah selesai, ia kemudian mengajak lagi saudaranya dari Suwawa, Gorontalo
"Namanya Te Bauliyana, dia yang kemudian mendapat jatah di bagian tengah, di sekitar sungai," terangnnya.
Berjalannya waktu, para pemukim mulai bertambah hingga saat ini telah berjumlah 450 jiwa.
Masyarakat setempat saat ini tetap menjaga eksistensi dari batu tersebut.
Bahkan pada beberapa kegiatan, masyarakat selalu membuat ritual khusus untuk menghargai para penghuni di sekitarnya.
"Kami tidak sampai menyembah, tapi saling menghargai saja," imbuhnya.
Bahkan kata Ais, sempat terjadi kesurupan masal dalam sebuah kegiatan.
Ais menyebut, diduga pelaksana kegiatan tak sempat meminta izin kepada mereka para penghuni tempat itu.
Terakhir kata Ais, nama Botuliyodu selain sebagai jejak kaki Lahilote, ada makna filosofis lain bagi masyarakat setempat.
"Botuliyodu atau jejak kaki, artinya setiap yang tinggal di sini harus sukses, harus bisa meninggalkan jejak kebaikan," tutupnya (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.