Tumbilotohe

Kurangi Polusi Udara, Green Tumbilotohe Akan Kembali Digalakan di Kota Gorontalo, Apa Itu?

Menurut Dinas Pariwisata Kota Gorontalo, Zamroni Agus, Green Tumbilotohe bertujuan mengurangi potensi polusi udara akibat bahan bakar minyak tanah.

|
Penulis: Andika Machmud | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com
Potret perayaan tradisi Tumbilotohe di Kelurahan Ipilo pada ramadan 2024 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Green tumbilotohe akan kembali digalakan oleh Dinas Pariwisata Kota Gorontalo.

Menurut Dinas Pariwisata Kota Gorontalo, Zamroni Agus, Green Tumbilotohe bertujuan mengurangi potensi polusi udara akibat bahan bakar minyak tanah.

"Memang mereka (pelaksana Tumbilotohe) menyadari ada kendala yakni adalah polusi yang ditimbulkan oleh lampu yang berbahan bakar minyak tanah," ungkap Zamroni kepada TribunGorontalo.com, Kamis (04/04/2024).

Saat ini, kata Zamroni, Pemerintah Kota Gorontalo sedang mengevaluasi solusi mengembalikan lampu 'Padamala'.

"Kami sudah memulai mengembalikan lampu Padamala yang dimana bahan bakarnya minyak kelapa," jelasnya.

Wadah dari lampu tradisional itu bukanlah botol, melainkan gelas, pepaya, atau kelapa muda.

Zamroni menekankan pihaknya akan menyosialisasikan kebijakan ini kepada masyarakat di masa mendatang.

"Tradisi asli ini berupaya kita semarakan lagi karena ternyata ini ramah lingkungan," tuturnya.

Zamroni Agus, Kepala Dinas Pariwisata Kota Gorontalo
Zamroni Agus, Kepala Dinas Pariwisata Kota Gorontalo

Baca juga: Rekayasa Lalu Lintas Guna Hindari Kemacetan saat Puncak Tumbilotohe hingga Hari Ketupat Gorontalo

Saat ini, Green Tumbilotohe juga akan melibatkan dunia akademik khususnya kampus untuk mencarikan solusi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan untuk menggantikan minyak tanah yang saat in sudah mahal dan langka.

"Sekarang ini alternatifnya adalah minyak kelapa, ini sama mahalnya (dengan minyak tanah), jadi masih perlu dilakukan berbagai penelitian.

Dunia akademik saat ini, lanjut Zamroni, telah mengembangkan bahan bakar tumbuhan.

Zamroni berharap jika penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil yang maksimal dan bisa diterapkan untuk menggelar tradisi Tumbilotohe.

Dinas Pariwisata Kota Gorontalo saat ini telah melakukan pembinaan dan pendampingan di Lapangan Sombari, Jl. Arif Rahman Hakim, Kelurahan Dulalowo Timur, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo.

Meski belum sepenuhnya diterapkan karena keterbatasan sumber bahan bakar, Zamroni optimis langkah pemerintah dapat terlaksana.

Baca juga: Tumbilotohe Ramah Lingkungan di Gorontalo, Batok Kelapa dan Buah Pepaya Gantikan Lampu Minyak

Green Tumbilotohe di Kabupaten Gorontalo

Langkah dari Pemkot Gorontalo ini rupanya sudah diterapkan di Kabupaten Gorontalo tepatnya Desa Isimu Selatan.

Warga Desa Isimu Selatan kembali menghidupkan Padamala, yakni menggunakan minyak kelapa untuk bahan bakar lampu tumbilotohe.

"Padamala itu macam-macam, ada yang dari cangkang kima kemudian ditaruhi minyak kelapa," ujar Rita Idrus, Kepala Disporapar Kabupaten Gorontalo saat ditemui TribunGorontalo.com, Selasa (2/4/2024).

Selain itu, ada pula kreasi tumbilotohe yang dibuat dari pepaya muda.

Caranya, pepaya muda dengan ukuran sedang dibelah menjadi dua bagian.

Bagian tengahnya yang kosong kemudian diisi dengan minyak kelapa dan sumbu.

Rita menyebut kreasi seperti itu akan dilakukannya pada festival malam Tumbilotohe di Kabupaten Gorontalo, yang terpusat di Desa Isimu Selatan, Kecamatan Tibawa.

"Memang tidak semua akan begitu, tapi minimal sebagian kita coba dengan metode jaman dulu," ungkapnya.

Dengan begitu lanjut Rita, perlahan animo untuk kembali ke perayaan tumbilotohe zaman dulu, akan kembali disaksikan oleh generasi berikutnya.

Bukan tanpa alasan juga, selain hemat untuk pembelian bahan bakar, metode itu juga diyakini lebih efisien dalam mengurangi emisi yang ditimbulkan dari bakaran minyak tanah.

"Saat ini kita fokuskan dulu di Isimu Selatan," timpalnya.

Selain itu, perayaan tumbilotohe di Kabupaten Gorontalo akan digelar di seluruh wilayah hingga ke tingkatan desa/kelurahan, bahkan wajib di setiap rumah.

"Kita juga sudah ada edaran soal itu. Bahkan tanpa surat edaran pun, mereka sudah tau, karena ini sudah menjadi tradisi," tutupnya.

 

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Ikuti saluran Tribun Gorontalo di WhatsApp: KLIK DISINI

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved