Berita Ekonomi
Ratusan Petani Bone Bolango Mulai Panen Padi, Beras Lokal Gorontalo Diharapkan Makin Turun
Sejumlah wilayah di Provinsi Gorontalo sudah memasuki masa panen raya, salah satunya di Kabupaten Bone Bolango.
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Bone Bolango – Sejumlah wilayah di Provinsi Gorontalo sudah memasuki masa panen raya, salah satunya di Kabupaten Bone Bolango.
Ratusan warga terlihat tengah memanen ratusan hektar sawah di Bone Bolango pada Minggu (31/3/2024).
Pantauan TribunGorontalo.com, sepanjang jalan bypas menuju Center Point Bone Bolango, para petani asyik memanen padi.
Beberapa lahan sawah sudah selesai digarap, namun lahan lainnya masih dalam proses panen.
Ada yang masih memotong padi. Ada pula sibuk menggiling atau pemisahan padi dari batangnya.
Ratusan karung gabah berjejer di bahu jalan.
Petani Bone Bolango, Arman Kai, mengatakan panen padi sudah dilakukan sejak dua pekan terakhir.
"Kalau tidak salah tanggal 17 kemarin. Tapi baru di beberapa tempat. Kalau di sini baru berapa hari ini. Sekitar seminggu," ungkapnya kepada TribunGorontalo.com, Minggu (31/3/2024).
Arman juga mengatakan panen padi di Bone Bolango merupakan panen pertama di Gorontalo.
"Yang pertama Bone Bolango, baru disusul daerah lain," ucapnya.
Ia berharap adanya panen yang masif di Bone Bolango ini bisa menekan harga beras di pasaran.
"Karena beras sekarang mahal. Jadi ya semoga adanya panen ini bisa jadi murah," ujarnya penuh harap.
Selain beras, Arman ingin harga bahan pokok lainnya kembali normal
"Kayak rica, tomat, bawang dan keperluan untuk masak itu," tandasnya.
Baca juga: Harga Beras Gorontalo Turun di 10 Hari Terakhir Ramadan, Pedagang Sebut Dua Alasannya
Harga Beras Turun di Pasar Tradisional Kabupaten Gorontalo
Harga beras di di Gorontalo berangsur turun pada 10 hari terakhir ramadan.
Hal ini berdasarkan pantauan TribunGorontalo.com di sejumlah pedagang di pasar Minggu Telaga, Kabupaten Gorontalo, Minggu (31/3/2024).
Bahkan pedagang mengaku heran. Pasalnya memasuki awal puasa harga berasa melonjak drastis, bahkan menyentuh Rp18.500 per kilogram.
Namun kini memasuki musim lebaran, harga beras justru mengalami penurunan harga.
Roni Hunawa (50), pedagang di pasar Minggu Telaga, menyebut penurunan harga beras sudah terasa beberapa pekan terakhir.
Ia memprediksi ada dua kemungkinan fakta di balik turunnya harga beras.
Pertama, kemungkinan petani sudah mulai panen. Baik beras lokal maupun maupun dari luar daerah, sama-sama mengalami penurunan.
Roni menuturkan harga beras sebelumnya sampai di angka Rp 800-900 ribu per koli. Namun saat ini menjadi Rp650 ribu.
"Selain panen, progam pemerintah memberi pasar pangan murah menjadi penyebab lain," terangnya.
Pasalnya harga beras di pasar murah mendapat subsidi dari pemerintah.
Roni, pedagang asal Tapa menambahkan, turunnya harga beras berbanding terbalik dengan meningkatnya angka penjualan.
"Justru karena sudah murah, penjualan tidak begitu stabil," timpalnya.
Tak hanya di pasar Telaga, Roni menyebut sejumlah daerah yang ia jajaki sudah mulai mengalami penurunan.
Roni bahkan menjual lima jenis beras dengan harga yang seragam, Rp 13.500 per liter.
"Harga begini juga terjadi di Bone Bolango, Kota, dan Kampung Jawa Kabupaten Gorontalo," tutupnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.