Berita Ekonomi

Intip Usaha Tanaman Hidroponik di Gorontalo yang Miliki Omzet Rp 9 Juta per Bulan

Tanaman hidroponik milik Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Al -Inayah meraup keuntungan jutaan rupiah per bulan.

|
Penulis: Husnul Puhi | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com, Husnul
Pengelola LKSA Al-Inayah Botupingge, Arfan Botutihe menjelaskan tanaman hidroponik yang menghasilkan omzet jutaan rupiah. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Tanaman hidroponik milik Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Al -Inayah meraup keuntungan jutaan rupiah per bulan.

Tanaman hidroponik itu awalnya hanya dimiliki oleh LKSA Al-Inayah. Namun, Kapolsek Botupingge Iptu Faisal Lubis melihat potensi dari hasil tanaman tersebut.

Sehingga Iptu Faisal menyumbang ratusan tanaman. Hasilnya akan diberikan secara keseluruhan kepada LKSA.

Menurut Pengelola LKSA Al-Inayah Botupingge, Arfan Botutihe, mereka menanam secara hidroponik itu karena struktur tanah sulit ditanami sayur-sayuran.

"Inisiasi menanam sayuran dengan cara hidroponik ini kami lakukan sejak 2018 lalu," ungkap Arfan kepada TribunGorontalo.com, Rabu (27/3/2024).

Tiap masa panen, LKSA bisa memproduksi hingga 1.000 tanaman. Beberapa toko-toko retail hingga supermarket pun sering memesan tanaman hidroponik mereka.

Kini LKSA bisa memanen hingga 1.300 tanaman sayuran setiap bulan karena tambahan dari Polsek Botupingge.

Kapolsek Botupingge, Iptu Faisal Lubis, menjelaskan bantuan semata-mata untuk ketahanan pangan di Gorontalo khususnya Kabupaten Boalemo.

Ketahanan pangan itu, kata Faisal, merupakan instruksi dari Kapolri, Kapolda, dan Kapolres Bone Bolango.

Menurut Faisal, tanaman hidroponik itu dikelola oleh pihak LKSA yang dibantu Bhayangkari dan jajaran Polsek Botupingge.

"Yang mana nantinya keuntungan dari hasil tanaman itu akan diberikan secara keseluruhan ke LKSA Al-Inayah," tutup Faisal.

Baca juga: Sosok Anindya Prananda Ishak, Jawara Duta Genre Provinsi Gorontalo yang Ingin Menginspirasi Remaja

Kapolsek Botupingge Iptu Faisal Lubis
Kapolsek Botupingge Iptu Faisal Lubis bersama jajarannya mengecek tanaman hidoponik milik LKSA (Foto: TribunGorontalo.com/Husnul)

Adapun sistem penjualan ditempuh dua cara, yaitu dijual per kilo dan per paket.

Tiap paket berisi dua tanaman dan dijual seharga Rp9 ribu - 11 ribu.

"Alhamdulillah omzet bersih yang kami dapatkan itu mencapai Rp9 juta per bulan," jelas Arfan.

Terdapat lima jenis tanaman dipilih oleh LKSA, antara lain pakcoy, selada, rica, bawang, dan jenis lainnya.

"Tapi saat ini kami lagi fokus ke tanaman selada. Karena yang banyak dipesan oleh pemesan," tuturnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved