Tips Kesehatan
3 Potensi Bahaya Makan Gorengan Ketika Buka Puasa
Siapa yang sering makan gorengan ketika buka puasa? Masyarakat Indonesia terutama di wilayah Jawa menyukai hidangan gorengan di meja makan.
TRIBUNGORONTALO.COM – Masyarakat Indonesia terutama di wilayah Jawa menyukai hidangan gorengan di meja makan.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, 52,5 persen responden dari Jawa Tengah dan Jawa Barat suka makan gorengan lebih dari sekali setiap hari.
Kuliner satu ini seakan tak pernah ketinggalan sebagai pelengkap menu buka puasa.
Namun, tahukah kamu bahwa pola makan seperti ini sangat berbahaya bagi tubuh?
Gorengan merupakan makanan yang disarankan untuk dihindari ketika ramadan oleh Perusahaan Perawatan Kesehatan Primer (PHCC).
"Makan berlebihan saat berbuka juga bisa menyebabkan kesulitan bernapas,” kata PHCC dalam pernyataannya, dikutip dari gulf-times.com.
Berikut efek bagi tubuh orang yang makan gorengan ketika buka puasa.
1. Tubuh mudah lelah

Ternyata sering mengonsumsi gorengan setiap hari dapat membuat tubuh gampang kelelahan.
“Bulan suci Ramadhan tidak boleh dijadikan alasan untuk menikmati makanan (yang asal). Penting bagi kita semua untuk memperhatikan kebiasaan makan kita selama bulan ini dan memastikan bahwa makan sehat dan gaya hidup yang sehat pula adalah bagian dari ritual tersebut. Semuanya harus dinikmati secukupnya, pastikan Anda dan keluarga berbuka puasa dengan makanan bergizi, sehat, dan hindari mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak dengan cepat," ujar Moudi Hajri, kepala layanan dietetika di PHCC.
2. Gangguan pencernaan

Mengutip healthshots.com, mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Diketahui saat puasa metabolisme tubuh umumnya menurun.
Dan makanan berkalori tinggi hanya akan menyebabkan gangguan pencernaan yang mungkin disertai dengan efek samping seperti perut kembung.
Terlebih dengan mengonsumsi makanan pedas, hal itu bisa saja menyebabkan iritasi lambung dan selanjutnya mempengaruhi pencernaan.
Sementara mengutip The Business Standard, makanan yang digoreng adalah salah satu hal terburuk yang bisa disantap saat berbuka puasa.
Baca juga: 5 Cara Tidak Mudah Lapar saat Puasa Ramadan atau Program Diet
3. Dapat merusak proses detoksifikasi tubuh

Setelah detoksifikasi menyeluruh, tubuh membutuhkan makanan bergizi untuk memulihkan energi, bukan junk food untuk merusak proses detoksifikasi yang telah lama berlangsung.
Setelah seharian berpuasa, makanan yang digoreng lebih banyak merugikan tubuh daripada manfaatnya.
Sebagian besar makanan ini (gorengan) dapat menyebabkan sindrom iritasi usus besar, mulas, dan ketidaknyamanan lainnya.
Jika seseorang mendambakan makanan yang digoreng, maka membatasi porsinya setelah makan sayur dan protein adalah ide terbaik.
Di sisi lain mengolah makanan, menggunakan minyak kelapa murni dibandingkan minyak lain untuk menggoreng lebih baik bagi kesehatan karena jika minyak nabati terkena panas tinggi, minyak tersebut dapat membentuk senyawa berbahaya.
Namun minyak yang sebagian besar terdiri dari lemak jenuh seperti minyak kelapa dan lemak jenuh tunggal stabil pada suhu tinggi dan tidak membentuk senyawa beracun tersebut.
Penelitian telah menunjukkan bahwa bahkan setelah berjam-jam menggoreng terus menerus pada suhu 180°C, kualitas minyak kelapa tidak menurun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.