Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-743: Serangan Rudal di Odesa Tewaskan 5 Orang

- Juru bicara militer Ukraina Dmytro Lykhoviy mengatakan kepada televisi nasional pada hari Rabu, bahwa pasukan Rusia tidak bisa memperoleh wilayah baru di dekat Avdiivka.

Rusia malah memusatkan perhatian pada wilayah di selatan, dekat desa Novomykhailivka.

Maksym Zhorin, seorang komandan Ukraina di wilayah tersebut, juga mengatakan pasukan Rusia mengalami kesulitan untuk mencapai kemajuan.

Target terbaru mereka adalah desa Orlivka.

“Mereka terus berusaha untuk maju dan membuat kemajuan sedapat mungkin. Meski mengalami kerugian besar, mereka tetap melancarkan serangan, baik siang maupun malam.”

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-738: Serangan Drone di Ukraina Tewaskan 3 Orang

- Inggris siap meminjamkan kepada Ukraina semua aset bank sentral Rusia yang dibekukan di Inggris dengan dasar bahwa Rusia akan terpaksa membayar ganti rugi ke Ukraina pada akhir perang, kata Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron.

Cameron mengatakan bahwa aset tersebut akan dijadikan jaminan pembayaran reparasi.

- Jerman berpartisipasi dalam inisiatif Republik Ceko untuk membeli amunisi untuk Ukraina dengan kontribusi tiga digit juta euro, kata juru bicara pemerintah Jerman pada hari Rabu.

- Kepala Badan Energi Atom Internasional Rafael Grossi mengaku akan membahas pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia dengan Putin, pada hari Rabu, dan pembicaraan dengan otoritas Rusia lainnya berlangsung “menegangkan”, kantor berita Rusia melaporkan.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-737: Ukraina Kembali Jatuhkan Tiga Jet Tempur Su-34 Rusia

- Dalam kunjungan ke Washington, Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, dan Menteri Luar Negeri, Tobias Billstrom, akan menyerahkan dokumen final aksesi NATO kepada perwakilan AS dalam beberapa hari mendatang.

Ini adalah langkah terakhir Swedia dalam proses dua tahun untuk bergabung dengan aliansi militer tersebut.

- Seorang reporter outlet berita independen Rusia RusNews telah dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara karena artikel yang dia tulis tentang dugaan kejahatan perang Rusia di Ukraina, kata publikasinya.

Roman Ivanov dihukum karena menerbitkan “berita palsu” tentang tentara Rusia berdasarkan undang-undang sensor masa perang.

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)