Update Harga Beras di Kota Gorontalo, Senin 4 Maret 2024 Masih Rp 18 ribu per Kg

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Harga beras di Pasar Kampung Bugis, Kelurahan Bugis, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo masih berada di angka Rp 18 ribu sejak seminggu kemarin.

Harga beras diketahui akhir-akhir ini berada di angka Rp 17-18 ribu per Kg di seluruh pasar Kota Gorontalo.

Di Pasar Kampung Bugis ada beberapa pedagang beras. Dari berbagai jenis penjual, mereka beberapa menjual jenis beras chieran.

Pengunjung atau pembeli yang mengunjungi Pasar Kampung Bugis lebih banyak membeli jenis beras tersebut.

Baca juga: Waspada! Tambang Mootilango jadi Pusat Penyebaran Penyakit Malaria di Gorontalo

Harga beras Chieran di pasar Kampung Bugis berada di harga Rp 18 ribu per Kg.

Erni Hadi seorang pedagang di Pasar Kampung Bugis mengaku bahwa harga beras akhir-akhir ini memang lagi naik.

Penyebab beras naik gara-gara kurangnya stok yang disalurkan kepada pedagang sementara permintaan meningkat.

"Mahal itu karena stok kurang," ungkapnya kepada TribunGorontalo.com, Senin (04/03/2024).

Perempuan yang sudah 25 tahun berjualan di pasar tersebut mengaku membeli beras pada pedagang lain yang mempunyai stok banyak.

"Saya ini membeli beras sekarung seharga Rp 900 ribu," ungkapnya.

Erni menjelaskan jika kenaikan juga imbas dari memasuki bulan Ramadan.

Ia berencana lebih menaikkan harganya jika modal yang dikeluarkan untuk membeli beras semakin mahal.

"Saya juga mau untung dari jualan," jelasnya.

Masyarakat yang menjadi pelanggannya sempat kaget dengan adanya kenaikan harga tersebut. 

Namun, masyarakat tetap membeli beras karena merupakan kebutuhan pokok.

"Masyarakat sempat kaget dengam harga beras, tapi sekarang tidak lagi karena ini merupakan kebutuhan pokok," jelasnya.

Baca juga: Update Harga Beras Gorontalo di Pasar Senin Moodu per 04 Maret 2024, Rata-rata Rp 15 Ribu per

Pembelian beras menurutnya hingga sekarang tidak berkurang karena semua tempat juga mengalami kenaikkan.

Padahal harga beras dulu, ungkap Erni hanya dibawah angka Rp 15 ribu per Kg.

Stok beras Erni diambil dari Sulawesi Tengah. Hal  ini karena kelangkaan beras di Gorontalo.

Sama dengan pendapat Erni, Hajira Ngabito saat ini juga akhirnya rela untuk menaikan harga berasnya.

Hajira yang sudah hampir 20 tahun berjualan di Pasar Kampung Bugis terlihat menjual beras seharga Rp 18 ribu per Kg.

Sebelumnya harga untuk penjualan diakuinya tidak setinggi ini.

"Dulu berada di angka Rp 13 ribu per Liter dan Rp 15 ribu per Kg," ungkapnya.

Hajira mengetahui adanya gagal panen dari petani sehingga terjadi kelangkaan beras.

Namun, Hajira mengaku mendapatkan kabar jika beras akan stabil setelah Hari Raya Idul Fitri.

"Mungkin habis hari raya Idul Fitri, karena akan panen banyak," jelasnya.

Hajira sebelum harga beras naik selalu membeli 10 karung beras.

Namun setelah adanya kenaikan ini, ia hanya mampu membeli tujuh karung beras.

"Hal ini (pengurangan stok beras Hajira) karena kenaikan harga yang semakin tinggi," jelasnya

Selama berjualan, Hajira mempunyai pelanggan setia.

Biasanya kenaikan ini akan diberi tahu Hajira agar pelanggannya mendapatkan informasi harga.

Ia seringkali menjelaskan harus menaikan harga karena tidak akan mendapatkan keuntungan jika tetap pada harga awal.

"Saya jelaskan baik-baik, misal modal Rp 83 ribu jual Rp 82 ribu, kan tidak mungkin," jelasnya.

Sekarang Hajira masih mengantisipasi kenaikan harga akibat bulan Ramadan.

Menurut pengamatannya, harga beras akan lebih naik lagi ketika terjadi kelangkaan dan permintaan yang tidak seimbang.

Namun kenaikan akibat bulan Ramadan, menurut Hajira, lebih dimengerti oleh pelanggannya.(*)