Berita Lingkungan Gorontalo
Ada 320 Petugas Kebersihan di Kota Gorontalo, Ini Posisi dan Daftar Gaji Harian
Hal ini diungkapkan oleh Pejabat Fungsional bidang kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Gorontalo, Rizal Mooduto, kepada TribunGorontalo.co
Penulis: Andika Machmud | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Petugas kebersihan di Kota Gorontalo digaji dengan sistem harian, namun pembayarannya dilakukan setiap bulan.
Hal ini diungkapkan oleh Pejabat Fungsional Bidang Kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Gorontalo, Rizal Mooduto, kepada TribunGorontalo.com, Jumat (23/2/2024).
Saat ini, DLH memiliki 320 petugas kebersihan yang terbagi dalam beberapa kategori, seperti sopir, pengawas, penyapu jalan, dan pengumpul sampah.
Baca juga: KPPS Tak Lagi Kompak Jelang PSU TPS 4 Dulalowo Kota Gorontalo
Gaji setiap kategori berbeda-beda. Sopir arm roll mendapatkan gaji tertinggi, yaitu Rp 100 ribu per hari, sedangkan sopir viar mendapatkan gaji terendah, yaitu Rp 75 ribu per hari.
Pengumpul sampah yang bekerja di dump truck atau pick up mendapatkan gaji Rp 75 ribu per hari, sedangkan yang bekerja di viar mendapatkan gaji Rp 65 ribu per hari.
Penyapu jalan di sekitar Pasar Sentral Kota Gorontalo mendapatkan gaji Rp 56.500 per hari, sedangkan penyapu jalan di area lain mendapatkan gaji Rp 52.500 per hari.
Baca juga: Pernikahan Meningkat saat Bulan Syaban, Ini Tanggapan Binmas Kemenag Kota Gorontalo
Pembersih saluran dan pemangkas rumput mendapatkan gaji Rp 70 ribu per hari, sedangkan pengawas lapangan mendapatkan gaji Rp 85 ribu per hari.
Jam Kerja dan Tanggung Jawab
Penyapu jalan mulai bekerja dari subuh hingga jam delapan pagi. Mereka bertugas membersihkan rumput liar di sekitar jalan dan bekerja setiap hari, termasuk Sabtu dan Minggu.
Sopir dan pengangkut sampah mulai bekerja dari pukul 05.00-06.00 Wita. Mereka bertugas mengangkut sampah dari tempat pembuangan sampah sementara (TPS) ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Saat ini, kebanyakan pengumpul sampah adalah pria, sedangkan penyapu jalan didominasi oleh wanita.
Rizal mengatakan bahwa perempuan diperbolehkan untuk menjadi pengumpul sampah, tetapi belum ada yang berminat.
Sampah Dibuang ke TPA Talumelito
Saat ini, Kota Gorontalo mengandalkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talumelito sebagai penampungan sampah.
Namun kabar terbaru Februari 2024 ini, TPA Talumelito diperkirakan akan penuh sampah dalam delapan bulan dihitung dari Rabu (21/2/2024).
TPA Talumelito berada di Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo. TPA tersebut memiliki lima sel sampah.
Baca juga: Sampah Rumah Tangga Berserakan di Bibir Jalan Pohuwato Gorontalo, Ganggu Kenyamanan Warga
Namun, saat ini sudah empat sel terhitung full. Kendati memiliki volume 19.430 meter per kubik, tetapi ratusan ton sampah yang masuk, tak bisa lagi terbendung.
Bahkan kalau dihitung, sejak awal Januari hingga Februari akhir sudah sekitar enam ribuan ton sampah yang masuk ke TPA tersebut.
Sedikitnya pada tahun 2023 lalu, sekitar 85 ribu ton sampah-sampah bermuara di sana. Tersisa sel lima yang diperkirakan akan penuh dalam delapan bulan.
Penyumbang sampah terbanyak di TPA Talumelito adalah Kota Gorontalo. Diperkirakan, 70 persen sampah di TPA ini berasal dari Kota Gorontalo.
Marten Jusuf, Kepala UPTD TPA Sampah Talumelito mengungkapkan jika tidak dilakukan antisipasi secepatnya, maka TPA itu akan cepat penuh.
Untuk menghindari hal tersebut, ia berharap agar Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Sampah di Kota Gorontalo bisa memaksimalkan pemilahannya.
Padahal total TPS di Gorontalo ada tujuh, namun di TPA Talumelito masih menerim sampah yang belum melalui tahap pilah.
Baca juga: Imbas Dugaan Money Politic, Caleg DPRD Kota Gorontalo Darmawan Duming Berpotensi Didiskualifikasi
"Kalau dipilah terlebih dahulu kan bisa memperlama umur TPA ini," ujar Marten kepada TribunGorontalo.com, Rabu (21/2/2024).
Baca juga: Delapan Bulan Lagi TPA Talumelito Gorontalo Penuh, Lalu Kemana Sampah Dibuang?
Memang TPA baru dibangun, akan tetapi jumlah sampah yang ada di dalamnya sudah menumpuk.
Ironinya TPA itu dahulu berbentuk kolam. Akan tetapi saat ini sudah berubah bentuk menjadi dataran tinggi.
Hingga sekarang, total lapisan sampah sudah mencapai delapan lapis. Dengan perkiraan satu lapis setinggi 1,5 meter. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.