Human Interest Story
Mendengar Cerita Unang Latif Petani Kangkung Gorontalo
Tepatnnya lokasi kebunnya di Jl Tutuo, Desa Bulotangi Timur, Kecamatan Bulango Timur, Kabupaten Bone Bolango.
Penulis: Fernandes Siallagan | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Unang Latif (44) merupakan petani kangkung di Bulango Timur.
Tepatnnya lokasi kebunnya di Jl Tutuo, Desa Bulotangi Timur, Kecamatan Bulango Timur, Kabupaten Bone Bolango.
Dirinya bertani sejak 2021 lalu. Ia memulai pertaniannya bersama suami dan anaknya.
Sebelumnya, mereka memang petani, namun belum menanam kangkung.
"Dari dulu sudah petani, baru tanam kangkung sejak 2021," kata Unang kepada TribunGorontalo.com, Senin (19/2/2024).
Baca juga: Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia, BKKBN Gorontalo Wisuda Angkatan 1 Sekolah Lansia Mandiri
Bersama keluarganya, mereka setiap hari ke lahan pertanian untuk memperhatikan kondisi kangkung.
Di lahannya itu, mereka menanam kangkung dengan jarak-jarak tanam, sehingga kangkung tidak dipanen sekaligus.
Ada yang masih benih, berusia satu hingga dua mingu, hingga panen.
Masa tumbuh kangkung dari benih hingga siap panen berkisar antara 20 sampai 22 hari.
"Biasanya 20 hari sudah boleh panen sih," tambahnya.
Satu sub bagian lahan, sekitar 10x2 meter memerlukan sedikitnya 1,5 kilogram benih kangkung.
Untuk menghasilkan kangkung yang bermutu tinggi mereka selalu memberikan pupuk layaknya pertanian lain.
Baca juga: Warga Pohuwato Hilang di Hutan, Tiga Hari Dicari Begini Kondisinya
Namun wanita berusia 42 tahun sempat merasa kesulitan tahun ini, karena pupuk yang langka.
Walau demikian aktivitas pertanian kangkungnya tidak terlalu terganggu.
Pertaniannya sudah cukup modern. Penyiraman kangkungnya sudah tidak manual lagi.
Alat penyiramnya sudah menggunakan pipa yang akan berputar sendiri untuk mengairi kangkung.
Setiap sore dan pagi kangkung itu akan disiram.
Kangkung yang telah dipanen akan dijual ke tengkulak dengan sistem perbal.
Satu bal berisi 50 ikat kangkung. Satu ikat kangkung berisi satu kepalan tangan.
Para tengkulak membeli dengan harga sesuai pasar. Jika harga pasar naik, maka mereka akan menaikkan harga, begitu juga sebaliknya.
Franky Muhammad (32) satu Kepala Dusun di desa Bulotangi Timur, mengatakan kalau mayoritas penduduknya adalah petani kangkung.
Memang kawasan itu belum lama berubah jadi pertanian kangkung, namun perkembangannya cukup masif.
Franky sendiri, selain sebagai kepala dusun, dirinya juga bertani kangkung.
Dia memiliki dua area di mana satu area di samping rumahnya, di area lain sekitar dua hakter. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.