Imlek Gorontalo

Gaskan! 24 Februari 2024 Ada Barongsai Keluar Menyapa Warga Gorontalo di Cap Go Meh Imlek

Seorang pemuda Kelenteng Thidarma Tulus Harapan Kita, Shania Korin, saat ditemui TribunGorontalo.com, Jumat (16/2/2024), menegaskan tahun ini dipastik

Penulis: Fernandes Siallagan | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
Para pemuda Kelenteng Tulus Harapan Kita latihan Barongsai. 

Para petani memasang lampion berwarna warni di sekeliling ladang untuk mengusir hama dan menakuti binatang-binatang perusak tanaman serta memperindah pemandangan.

Selain itu, diadakan pertunjukan musik dan barongsai untuk memeriahkan perayaan. Setelah itu, Cap Go Meh kemudian diadakan secara turun-temurun oleh masyarakat Tionghoa yang tersebar di seluruh dunia.

Sementara Barongsai adalah tarian tradisional Tiongkok dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa.

Berdasarkan kepercayaan masyarakat Tionghoa, singa dianggap sebagai simbol keberanian, kekuatan, kebijakan dan keunggulan.

Baca juga: Jeruk Mandarin Ponkam jadi Buah Favorit saat Imlek, Segini Harganya di Kota Gorontalo

Barongsai memiliki sejarah ribuan tahun. Catatan pertama tentang tarian ini dengan tujuan untuk mendatangkan keberuntungan, hal ini bisa ditelusuri pada masa Dinasti Qin sekitar abad ketiga sebelum masehi.

Kesenian Barongsai mulai populer pada zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi.

Kala itu pasukan dari raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi.

Seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu. Ternyata upaya itu sukses hingga akhirnya tarian barongsai melegenda hingga sekarang.(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved