Human Interest Story

Amaludin Pakaya Sekolah Sambil jadi Penjaga Palang Wisata Gorontalo, Menabung Demi Bisa Kuliah

Amaludin adalah salah satu penjaga pintu masuk Wisata Pantai Libuo Indah yang berlokasi di Desa Libuo, Kecamatan Libuo, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.

|
Penulis: Rahman Halid | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo/Rahman Halid
Amaludin Pakaya penjaga palang wisata Gorontalo yang ternyata masih SMA. Ia bercita-cita bisa kuliah. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Pohuwato -- Mengawali hidup dengan apa adanya, adalah kisah yang dibagikan Amaludin Pakaya (18) warga Desa Sipayo, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.

Amaludin adalah salah satu penjaga pintu masuk Wisata Pantai Libuo Indah yang berlokasi di Desa Libuo, Kecamatan Libuo, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.

Diceritakan Amaludin, saat ini dirinya tercatat sebagai siswa aktif di SMAN 1 Paguat.

Sebagai siswa aktif di SMAN 1 Paguat, dirinya selalu menyempatkan diri di sore hari selepas balik sekolah dan di akhir pekan libur sekolah untuk menjaga Wisata Pantai Libuo Indah.

Baca juga: BREAKING NEWS: Mobil Bermuatan Beras Terbalik di Tanjakan Pontolo Gorontalo Utara

Walaupun sekolah sambil kerja, dirinya tidak pernah mengeluh atau malu sebagai penjaga pintu masuk wisata Pantai Libuo Indah di Usia muda.

Dikatakan Amaladuin, dirinya hanya fokus menabung untuk membiayai kuliahnya nanti setelah lulus dari SMAN 1 Paguat.

"Saya menabung untuk membiayai kuliah," ungkapnya.

Dirinya mengaku walaupun digaji pas-pasan dirinya tetap bersyukur karena di usia muda sudah dapatkan penghasilan sendiri.

Walaupun teman-teman sebayanya selalu mengajak Amaludin untuk melakukan aktivitas yang membuang-buang waktu.

Tanah RS Pratama Lemito Pohuwato Bermasalah, Keluarga Ahli Waris Ancam Segel

"Dapat penghasilan sendiri, itu rasa syukur saya. Walaupun lain kesempatan saya selalu diajak bermain game semalaman, tapi selalu saya tolak," ucapnya.

Amaludin merasa saat ini umurnya masih produktif dan kuat, sehingga dirinya tidak bisa menyia-nyiakan anugerah dan kesehatan yang tuhan berikan.

Profil Kompol Leonardo Widharta, Jebolan Akpol 2008 yang Pernah Menyita 15 Ton Miras Cap Tikus

Tujuannya sederhana, bagaimana bisa kuliah dan sukses tanpa menggunakan uang dari orang tua.

"Di usia muda ini, satu hal penting bagi saya, dapat kuliah, bekerja dan memberikan uang kepada orang tua. Itu visi dan tujuan saya," tutupnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved