Berita Viral
Karena tak Suka Hari Senin, Siswi Berusia 16 Tahun Ini Tembaki Sekolah hingga Tewaskan Dua Orang
Seorang siswi berusia 16 tahun bernama Brenda Ann Spencer mendadak viral karena menembaki teman-temannya di sekolah.
TRIBUNGORONTALO.COM – Seorang siswi berusia 16 tahun bernama Brenda Ann Spencer mendadak viral karena menembaki para pelajar di sekolah dasar.
Insiden itu terjadi pada tahun 70-an di sebuah sekolah Kota San Diego, Amerika Serikat.
Siapa Brenda dan bagaimana kisahnya?
Brenda Ann Spencer lahir pada tanggal 3 April 1962, di San Diego, California, Amerika Serikat.
Ia dibesarkan dalam kemiskinan, keluarga Brenda berjuang menghadapi kesulitan keuangan selama bertahun-tahun.
Orang tuanya, Wallace Spencer dan Dot Spencer, bercerai ketika Brenda masih kecil.
Perpisahan kedua orang tuanya itu berdampak buruk pada masa kecil Brenda.
Brenda merupakan siswa berusia 16 tahun. Keluarganya tinggal di seberang Sekolah Dasar Grover Cleveland di San Diego.
Sebelum peristiwa tragis 29 Januari 1979, Brenda mulai menunjukkan tanda-tanda masalah emosional dan perilaku yang menimbulkan kekhawatiran di antara orang-orang di sekitarnya.
Catatan sekolah menunjukkan bahwa dia tidak masuk sekolah selama beberapa hari. Dan ketika dia berada di sana, dia sering mendapat masalah.
Pada pagi hari tanggal 29 Januari 1979, dia mengambil posisi di jendela yang menghadap ke sekolah.
Bersenjatakan senapan semi-otomatis kaliber 22 Ruger 10/22, Brenda menembak orang-orang di sekolah itu.
Bak kesurupan ia menembak siapa saja yang dilihatnya tanpa pandang bulu.
Departemen Kepolisian San Diego merespons dengan cepat dan mengepung sekolah serta mengamankan area tersebut.
Namun Brenda terus melanjutkan serangannya ke sekolah dari jarak jauh.
Polisi memilih bernegosiasi dengan Brenda. Setelah kurang lebih tujuh jam, Spencer menyerah kepada pihak berwenang.
(Foto: Historydefined)
Ketika ditanya mengapa dia melakukan hal tersebut, Spencer dengan santai membenarkan tindakannya dengan menyatakan, “Saya tidak suka hari Senin. Ini menghidupkan hari ini," ujarnya seperti dilansir TribunGorontalo.com dari Historydefined.
Adapun penembakan itu mengenai dan membunuh kepala sekolah Burton Wragg dan penjaga sekolah Mike Suchar. Keduanya tertembak ketika berusaha melindungi para siswa.
Delapan anak berusia antara 8 hingga 13 tahun dan seorang petugas polisi juga terluka dalam penembakan tersebut.
Mereka dilarikan ke rumah sakit setempat di mana, tetapi kebanyakan dari korban mengalami traumatis.
Brenda Ann Spencer lantas didakwa sebagai orang dewasa dengan dua tuduhan pembunuhan atas kematian Kepala Sekolah Burton Wragg dan penjaga Mike Suchar.
Ia juga diberatkan tuduhan penyerangan atas cedera yang dialami siswa dan staf selama penembakan.
Brenda dijatuhi hukuman 25 tahun penjara dengan kemungkinan pembebasan bersyarat.
Pembebasan bersyaratnya sempat ditolak pada tahun 1993, 2001 dan 2009. Dewan pembebasan menyatakan bahwa Spencer menderita psikotik dan tidak layak untuk dilepaskan ke masyarakat umum.
Dia masih dipenjara di California Institution for Women di Chino. Kesempatan berikutnya untuk sidang pembebasan bersyarat akan dilakukan pada tahun 2025.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Brenda-Ann-Spencer.jpg)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.