BPJS Kesehatan

Mutia Pakaya, Warga Pohuwato Merasakan Manfaat JKN dari BPJS Kesehatan

Mutia Pakaya mengungkapkan manfaat yang luar biasa saat ia dan keluarganya rasakan saat sakit bahkan sampai rawat inap.

|
Penulis: Rahman Halid | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNGORONTALO/RAHMAN HALID
Mutia Pakaya saat di Kantor BPJS Kesehatan di Pohuwato Gorontalo 

TRIBUNGORONTALO.COM, POHUWATO -- Layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan memberikan dampak yang luar biasa bagi Mutia Pakaya (30), warga Desa Suka Damai, Kecamatan Lemito, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo,

Mutia Pakaya mengungkapkan manfaat yang luar biasa saat ia dan keluarganya rasakan saat sakit bahkan sampai rawat inap.

Mutia yang berprofesi sebagai Kepala Urusan Tata Usaha, Umum & Perencanaan di Desa Suka Damai telah menggunakan layanan JKN sejak tahun 2017.

Mutia menyadari Program JKN yang digelontorkan oleh pemerintah tersebut sangat meringankan beban keluarga apalagi meringankan biaya pengobatan.

Mutia pun mengaku terbantu menggunakan layanan JKN saat melahirkan anak ke-2 dari kehamilannya yang ke-4.

"Tahun 2021 saat masa pandemi, saya melahirkan anak ke-2 di salah satu Rumah Sakit Bumi Panua Pohuwato. Mengingat riwayat kehamilan saya yang sempat mengalami masalah keguguran sampai dengan dua kali maka dokter menyarankan untuk dilakukan operasi sesar,” ungkapnya, kepada tribungorontalo.com, Senin (11/12/2023)

Mutia merasa bersyukur dikala beberapa pihak yang menganggap bahwa layanan JKN itu memprihatinkan justru ia dapat membuktikan sendiri cerita itu tidak benar.

Menurutnya, layanan JKN sangat membantu meringankan pembiayaan saat masa kehamilan sampai dengan pasca melahirkan.

"Saya membayangkan jika tidak punya BPJS Kesehatan pastinya besar sekali biaya yang harus dikeluarkan apalagi untuk operasi sesar," jelasnya

"Memang kalau tidak membuktikan sendiri tidak akan percaya, suami juga sempat rawat inap karena darah merahnya kental. Awal gejalanya adalah panas dan saya beri obat seperti biasanya namun  tidak kunjung turun panasnya selama tiga hari. Akhirnya saya bawa ke rumah sakit terdekat malam itu untuk mendapatkan penanganan rawat inap,” tuturnya.

Katanya, sang suamu juga pernah di rawat inap selama lima hari. Dia bersyukur karena tidak ada uang sepeser pun yang dikeluarkan untuk biaya pengobatan.

"Sebenarnya saya juga tidak minta sakit karena ingin sehat terus, tapi ada pertolongan melalui program JKN ini semunya menjadi mudah. Saya juga mendengar jika untuk berobat di fasilitas kesehatan terdaftar hanya dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja sudah langsung dapat dilayani. Wah, luar biasa BPJS Kesehatan, layanannya semakin mudah dan cepat,” ucapnya.

Mutia pun mengemukakan tidak pernah mendapatkan perlakuan yang berbeda dengan pasien lainnya saat rawat inap. Semua kebutuhan dan tindakan yang diperlukannya agar sembuh tetap menjadi prioritas dari rumah sakit tempat ia dirawat.

“Awalnya takut bayangan karena banyaknya pemberitaan yang beredar jika peserta BPJS Kesehatan nantinya akan di telantarkan, dipersulit, bahkan tidak diperhatikan. Namun itu tidak berlaku ternyata, rumah sakit tempat saya dan suami dirawat saat itu memberikan layanan yang sebaik-baiknya,” tuturnya.

Hal tersebut tidak membuat Mutia surut untuk memberikan informasi yang sejelas-jelasnya pada warga di Desa Suka Damai, tentang manfaatnya layanan JKN.

Ia merasa mempunyai kewajiban agar program JKN ini dapat digunakan dengan tepat untuk seluruh masyarakat apalagi yang masih di pelosok.

“Terkadang masih ada orang yang berpendapat tentang layanan JKN yang kurang bagus dan itu menurut saya karena yang bersangkutan masih belum memahami terutama alur layanan JKN. Coba saja ya jika sudah melaksanakan alur tersebut dengan benar, saya yakin pasti tidak akan muncul suara sumbang. Saya juga melihat Pemberian Informasi Langsung (PIL) melalui Mobile Customer Services (MCS) yang dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan secara rutin tidak akan terjadi penumpukan peserta JKN yang antre datang ke kantor BPJS Kesehatan,” katanya.

Mutia menyampaikan harapan pada BPJS Kesehatan untuk terus memberikan layanan terbaiknya melalui program JKN. Ia berharap program ini dapat terus berlangsung karena banyak sekali manfaatnya bagi seluruh masyarakat dengaan semua jenis kepesertaan JKN.

“Sekarang ini eranya digital jadi untuk berobat tidak perlu antre dan fotokopi berkas. Saya pun mempunyai Aplikasi Mobile JKN yang memudahkan jika ingin datang berobat ke faskes terdaftar. Sekali lagi sudah terbukti jika kemudahan yang dihadirkan oleh layanan JKN tidak dapat dipandang sebelah mata. Bravo BPJS Kesehatan,” tutupnya. (adv)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved