Human Interest Story
Mantan Pegawai Bank BUMN Rela Tinggalkan Kariernya demi Merintis Usaha Mie Pedas di Gorontalo
Namun, pada Juni 2020, Idad memilih untuk berhenti bekerja di Bank tersebut. Keputusan ini tentu bukan hal yang mudah baginya, mengingat Idad sudah be
Penulis: Rafiqatul Hinelo | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, HIS -- Migdad Juliansyah Armin Gani (30), pria asal Gorontalo yang memilih melanjutkan pendidikan di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, pada tahun 2011 lalu.
Setelah berhasil menyemat gelar sarjana, Idad mendapat kesempatan untuk memulai perjalanan kariernya di salah satu Bank BUMN.
Namun, pada Juni 2020, Idad memilih untuk berhenti bekerja di Bank tersebut. Keputusan ini tentu bukan hal yang mudah baginya, mengingat Idad sudah bekerja selama 5 tahun.
Idad mengungkapkan, ia sudah lama berniat untuk membangun usaha sendiri. Ia ingin menjadi seorang wirausahawan yang sukses.
Setelah masa-masa transisi pasca keluar dari Bank BUMN, Idad mengaku rindu dengan satu makanan hits malang, yakni Mie Setan.
Mie Setan adalah jenis makanan olahan mie, yang dibuat menjadi satu menu mie pedas. Mie pedas ini sangat digandrungi mahasiswa Malang pada saat itu.
Idad mengatakan, ia berpikir kenapa tidak ia jadikan saja ide usaha kuliner serupa di Gorontalo. Dari sinilah awal mula ide usaha Miegren yang dirintis Idad hingga hari ini.
“Dari situ, saya segera coba eksekusi ide yang melintas di pikiran saya saat itu, dibantu oleh Istri tercinta, dan ternyata enak,” kata Idad.
Idad memberanikan diri untuk mengenalkan produk makanan yang ia buat itu kepada orang-orang terdekatnya. Semua orang yang ia ajak mencicipi Miegren mengaku menyukainya.
Langkah awal berjalan lancar, Idad segera mengembangkan usahanya ke tahap yang lebih jauh. Ia mulai mempromosikan usahanya di media sosial Instagram, dan aplikasi layanan kebutuhan sehari-hari, Grabfood dan Gofood selama lebih kurang satu tahun.
Per Januari 2023 hingga saat ini, bisnis yang ia rintis berprogres lebih jauh lagi. Di mana, lapak Miegren telah menyediakan tempat makan langsung (dine in).
Idad bercerita, ketertarikannya akan dunia bisnis bukan berawal sejak ia kecil. Melainkan, minat itu muncul saat ia duduk belajar di bangku kuliah.
“Minat dan semangat berbisnis ini mulai lahir saat saya kuliah. Dosen-dosen memotivasi kami, mahasiswanya untuk bisa mampu berwirausaha setelah lulus nanti,” tutur Idad.
Idad mengatakan produk Miegren adalah homemade (bikinan sendiri). Ia sudah banyak belajar tentang produk-produk makanan di jurusan kuliahnya kemarin.
Bahkan, untuk tugas akhirnya, Idad menciptakan produk Roti tanpa gluten.
9 Tahun di Balik Jeruji, Hendritis Saleh Eks Kadis PUPR Gorontalo Merasa Lebih Dekat dengan Allah |
![]() |
---|
Kisah Cinta Napi Gorontalo, Ridwan Kalatif Menikahi Mantan Kekasih di Dalam Lapas |
![]() |
---|
Kisah Deasinta Rian Hepat, Guru Ngaji Tulus yang Tak Pernah Menghitung Upah |
![]() |
---|
Kisah Elma, Pedagang UMKM Asal Telaga Biru Gorontalo Jualan di CFD, Ini Menu yang Dijajakan |
![]() |
---|
Sosok Stenly Dani, Guru Seni Budaya di Gorontalo Nyambi Jadi Fotografer |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.