Kasus Kekerasan Anak

3 Praktisi PAUD Kecam Perilaku Kekerasan Anak di Gorontalo

Para Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Bone Bolango mengecam perilaku kekerasan anak di Gorontalo.

Penulis: Rafiqatul Hinelo | Editor: Fadri Kidjab
Ist
Ilustrasi kekerasan anak 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Para Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Bone Bolango mengecam perilaku kekerasan anak di Gorontalo.

Berdasarkan Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemenpppa) angka kekerasan anak mencapai 268 kasus per 1 Januari 2023. 

Lebih rinci data kasus kekerasan anak di Gorontalo ini masing-masing terjadi di Kota Gorontalo sebanyak 28 kasus, Kabupaten Pohuwato 31 kasus, Kabupaten Bone Bolango 67 kasus, Kabupaten Gorontalo Utara 28 kasus, Kabupaten Boalemo 38 kasus, serta Kabupaten Gorontalo 76 kasus.

Jenis kekerasan anak di Gorontalo didominasi oleh jenis kekerasan seksual.

“Menurut saya, kekerasan seksual terhadap anak-anak adalah suatu masalah yang sangat serius dan memerlukan tindakan yang segera dan tepat,” kata Mistawati Sune, Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) Suka Maju, Kecamatan Suwawa Timur kepada TribunGorontalo.com, Kamis (27/9/2023).

Baca juga: Kekerasan Anak di Gorontalo Capai 268 Kasus, Mayoritas Pelaku Masih Anggota Keluarga

Kata Mistawati, kekerasan seksual terhadap anak akan berdampak besar bagi kehidupan korban di kemudian hari, baik secara fisik maupun psikis.

Tanggapan yang sama juga disampaikan oleh Kepala Sekolah TK Lestari, Kecamatan Botupingge, Rukia Didipu. Ia mengaku prihatin atas kekerasan seksual.

Menurut Rukia, peran Aparat Kepolisian sangat besar dalam kasus ini. Ia berharap pelaku kekerasan anak akan mendapat sanksi yang sepadan dengan perbuatannya, menurut prosedur hukum.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah TK Ade Irma, Kecamatan Tilongkabila, Ilva Susanti Tuli juga menambahkan keresahannya.

“Kekerasan seksual terhadap anak-anak adalah kejahatan serius yang harus dihadapi dengan tindakan tegas,” tutur Ilva.

Praktisi PAUD Bone Bolango itu juga mendukung segala upaya penanggulangan kasus kekerasan anak, khususnya kekerasan seksual di Gorontalo.

“Melawan kekerasan seksual pada anak-anak adalah tanggung jawab bersama kita sebagai masyarakat. Dengan tindakan yang tepat, kita dapat membantu mencegah dan menanggulangi kejahatan ini serta mendukung korban dalam menjalani proses pemulihan,” tambah Ilva.

Menurut ketiga Praktisi PAUD Kabupaten Bone Bolango ini, upaya penanggulangan kekerasan seksual pada anak dapat dilakukan dari banyak aspek, dengan saling berkesinambungan. Apakah itu aspek edukasi, sosialisasi, hingga advokasi.

Namun mereka menggarisbawahi aspek yang paling penting dalam penanggulangan kekerasan seksual pada anak adalah dengan mengedepankan empati pada korban.

“Jadilah pendengar yang baik ketika anak-anak atau korban berbicara. Dengarkan cerita mereka tanpa menghakimi atau memaksa rincian lebih lanjut,” terang Ilva. 

 

(TribunGorontalo.com/Rafiqatul)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved