Human Interest Story
Curhat Akuba, 25 Tahun Jual Kripik di Kota Gorontalo untuk Hidupi Keluarga dan Bayar Cicilan Rumah
Akuba (58), Pedagang Keripik Keliling yang berjualan demi penuhi cicilan tagihan kredit rumah.
Penulis: Rafiqatul Hinelo | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Akuba (58), Pedagang Keripik Keliling yang berjualan demi penuhi cicilan tagihan kredit rumah.
Akuba berjualan keripik di beberapa titik jalan di Kota Gorontalo.
Kepada TribunGorontalo.com, Selasa (19/9/2023), Akuba mengatakan bahwa Jalan Prof Dr HB Jassin adalah salah satu titik jalan yang setiap hari ia lewati.
Lahir dan besar di Gorontalo, Akuba mengaku telah banyak melalui berbagai pengalaman hidup. Ia mulai berjualan sejak tahun 1998.
Awalnya, Akuba hanya berjualan di kompleks Kantor Kejaksaan Tinggi Gorontalo, tepatnya di Jalan Tinaloga, Kelurahan Toto Selatan, Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.
Bahkan sebelum berjualan di Gorontalo, ia juga mengaku pernah menjadi bagian dari Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Manado, Sulawesi Utara.
Hingga akhirnya saat ini Ia memilih berjualan keripik sebagai mata pencaharian utama.
Menjejali dunia UMKM ini, Akuba mengaku tidak berjuang sendirian.
Saat ini, ia tinggal dengan Istrinya, Siana Umar. Akuba menyampaikan bahwa ia dan Siana berjuang mencari uang dengan berjualan keripik.
Baca juga: Cerita Romin, Penjual Tela-Tela di Taman Kuliner Kalimadu Gorontalo
Namun mereka berjualan sendiri-sendiri, di titik jalan berbeda.
Akuba dan Siana berjuang untuk melunaskan cicilan kredit rumah mereka yang berlokasi di Desa Tilihua, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo.
Dari rumah inilah Akuba mengaku berangkat dengan menaiki angkutan umum untuk mulai berjualan di jalanan Kota Gorontalo.
Keuntungan yang diperoleh Akuba dari berjualan keripik sebesar 100 ribu rupiah.
"Saya dapat 100 ribu rupiah, dari berjualan keripik ini. Dan uang ini akan langsung saya setor ke Bank untuk bayar cicilan rumah," ujar Akuba.
Akuba dikaruniai empat orang anak. Tiga di antaranya sudah berkeluarga, satu yang paling bungsu sedang berkuliah di Universitas Gorontalo.
"Anak-anak saya sudah berkeluarga, saya tidak ingin mengganggu mereka. Saya berjualan keripik ini saja. Untuk si bungsu, biaya kuliahnya sedang saya dan Istri perjuangkan," tutupnya.
(TribunGorontalo.com/Rafika)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.