Butuh Biaya ke Makkah, Pesepeda Gorontalo Cari Dana dengan Jualan Kaos hingga Gantungan Kunci

"Kita juga membuka diri untuk menjalin kerja dalam bentuk sponsorship," ungkap dia dia kepada TribunGorontalo.com, Rabu (13/9/2023). 

|
Editor: Wawan Akuba
istimewa
Andi dan Chairul Ma'atini dalam perjalannya ke Makkah pada 2021 lalu. 

Penulis: Herjianto Tangahu

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo Andi Harvin Thalib berupaya agar niatnya ke Makkah tahun 2023 ini dapat terkabul. 

Ia pun banting tulang untuk mencari dana perjalanannya tersebut. 

Saat ini, kebutuhan finansial masih digantungkan pada penjualan merchandise.

Beberapa ia jual di antaranya kaos, gantungan kunci, topi, dan ballpoint.

"Kita juga membuka diri untuk menjalin kerja dalam bentuk sponsorship," ungkap dia dia kepada TribunGorontalo.com, Rabu (13/9/2023). 

Tidak hanya persiapan "Amunisi", Andi juga menjabarkan kegiatan yang akan mewarnai perjalanannya.

"Nanti kita berbagi dengan anak-anak panti asuhan, sumbangan pembangunan Masjid serta sosialisasi perjalanan ramah lingkungan," terangnya.

Andi berharap, ekspedisinya ke Mekkah akan menjadi agenda rutin dua tahunan.

"Naik haji bukan saja untuk orang-orang yang punya uang, bersepeda juga bisa asal diniatkan," ucap Andi. 

Ia mengaku, perjalanan ini sudah ia persiapkan dengan matang. Bahkan sudah tahu berapa lama waktu yang akan ia tempuh. 

Menjajaki rute sejauh 9 ribu kilometer (Km), perjalanannya kali ini direncanakan berlangsung selama 5 bulan.

Persiapan tersebut di antaranya, plotting rest area, logistik dan finansial, perlengkapan ekspedisi serta kesiapan fisik dan kesehatan.

Sebelumnya di tahun 2021, Andi sukses "Parkir sepeda" di selasar Masjidil Haram, Arab Saudi bersama dengan rekannya, Chairul Ma'atini.

Meski dunia tengah dilanda pandemi wabah covid-19 saat itu, niat mulia keduanya berhasil tercapai.

Meski memakan waktu selama 14 bulan. Padahal sesuai rencana, ekspedisi itu rencana hanya sekitar 12 bulan.

Saat itu Andi dan Chairul belum mendapat visa dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Memang diakuinya, waktu pengajuan visa sangat mepet. 

Sementara pengajuan visa haji dilakukan minimal dua bulan sebelum puncak pelaksanaan haji, sehingga keduanya hanya sebatas melaksanakan umroh.

Belajar dari pengalaman tersebut, perjalanan kali ini Andi optimis visa haji dapat diurus.

"Tahun ini kita niatkan haji. Semoga rencana ini dapat terlaksana dengan baik dan risiko selama perjalanan dapat diminimalisir dengan belajar dari pengalaman sebelumnya," tandas Andi. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved