Ketua Umum Repdem Desak Budiman Sudjatmiko Mundur Akibat Dukung Prabowo

Wanto juga menggarisbawahi rasa malunya dan menekankan hak politik individu Budiman. Namun, dia juga menegaskan bahwa dalam konteks berpartai, Budiman

Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
Politisi PDI Perjuangan Budiman Sujatmiko dan Prabowo Subianto deklarasikan relawan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu) di Marina Convention Center, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). (KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf). 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Kontroversi muncul dalam tubuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). 

Hal itu dipicu ketika Ketua Umum Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), Wanto, secara terbuka menyatakan ketidaksetujuannya terhadap sikap Budiman Sudjatmiko.

Diketahui, Budiman merupakan salah satu mantan Ketua Umum Repdem.

Wanto menyebut Budiman sebagai "kader kaleng-kaleng" karena mendukung Prabowo Subianto dari Partai Gerindra.

Dalam pernyataannya, Wanto mengungkapkan rasa malu dan penyesalannya atas dukungan Budiman kepada Prabowo.

Ia berpendapat bahwa tindakan Budiman, yang pernah menjabat sebagai salah satu Ketua Umum Repdem di awal tahun 2000-an, adalah sebuah pengkhianatan terhadap PDI-P.

"Kalau kader PDI Perjuangan pasti Ganjar Pranowo, kalau tidak mendukung Ganjar Pranowo bagi saya bukan Kader PDI Perjuangan, itu namanya Kader kaleng-kaleng," kata Wanto dalam wawancara dengan Kompas.com pada Minggu (20/8/2023).

Wanto juga menggarisbawahi rasa malunya dan menekankan hak politik individu Budiman. Namun, dia juga menegaskan bahwa dalam konteks berpartai, Budiman seharusnya lebih berpikir tentang kesetiaan terhadap partai.

Wanto menyarankan agar Budiman keluar dari PDI-Perjuangan secara damai tanpa menunggu pemberian sanksi.

"Nah kalau saya menyarankan beliau keluar saja, untuk apa masih ambigu, tidak jelas, masih belum ada sanksi dan sebagainya. Keluar saja, gentle kan begitu," ujar Wanto.

Dia juga menjelaskan bahwa kader PDI-Perjuangan seharusnya tegak lurus terhadap perintah Ketua Umum, Megawati Soekarno Putri.

"Kalau kader banteng tulen harus tegak lurus terhadap perintah Ibu Megawati Soekarnoputri dengan segala lika-liku dan pergerakan kita siap di bawah komando Ibu Hj Megawati Soekarnoputri, bukan kader cengeng," pungkasnya.

Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko dan Prabowo Subianto secara resmi mendeklarasikan relawan bernama "Prabowo Budiman Bersatu" (Prabu) pada Jumat (18/8/2023) di Semarang, Jawa Tengah.

Dukungan ini juga telah menciptakan gelombang diskusi dan perdebatan di dalam maupun di luar PDI-P, mengingat Prabowo Subianto adalah lawan politik utama partai tersebut dalam pemilihan presiden sebelumnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved