BPS Gorontalo
Bukan Rokok, Beras Jadi Penyebab Utama Kemiskinan di Gorontalo
Beras jadi penyebab utama kemiskinan masyarakat Gorontalo. Secara keseluruhan, komoditi makanan memberikan kontribusi sebesar 73,59 persen perkotaan.
Penulis: Prailla Libriana Karauwan | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Beras jadi penyebab utama kemiskinan di Provinsi Gorontalo.
"Dari pengamatan kami, tampak jelas bahwa kemiskinan itu utamanya kalau di makanan itu beras," ujar Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif seusai Siaran Pers Berita Resmi Statistik, Senin (17/7/2023).
Kata Mukhanif, kondisi tersebut akan berdampak pada kemiskinan para petani sebagai pengelola.
"Beras memang naik di posisi Maret, tetapi yang miskin petani juga" ungkapnya.
Meski demikian, kenaikan harga beras berdampak positif bagi pendapatan para petani.
Selama September 2022 sampai Maret 2023, garis kemiskinan Gorontalo naik sebesar 1,66 persen atau Rp 439.961 per kapita per bulan menjadi Rp 442.194 per kapita per bulan.
BPS merinci, beras menjadi komoditi makanan memiliki andil besar terhadap garis kemiskinan per Maret 2023, baik wilayah perkotaan maupun perdesaan.

Dampak beras di daerah perkotaan sebesar 26,52 persen, sedangkan pedesaan 27,12 persen.
Adapun Rokok kretek filter memberikan sumbangan kemiskinan terbesar kedua yakni sebesar 8,82 persen di perkotaan dan 13,71 persen di pedesaan.
Selanjutnya adalah ikan tongkol/tuna/cakalang, yaitu masing-masing sebesar 5,38 persen dan 5,67 persen.
Kemudian, komoditi kue basah memberikan kontribusi terbesar keempat baik di perkotaan dan pedesaan, yakni masing-masing sebesar 4,21 persen dan 3,94 persen.
Baca juga: Per Maret 2023, Angka Kemiskinan Provinsi Gorontalo Turun 15,15 Persen
Pada peringkat kelima ada cabe rawit sebesar 3,87 di perkotaan dan 3,70 di pedesaan.
Bawang merah terbesar keenam penyebab kemiskinan di perkotaan 2,56 persen, dan pedesaan 2,50 persen.
Adapun posisi ketujuh hingga ke-10, kontributor utama penyebab kemiskinan perkotaan meliputi telur ayam ras, gula pasir, mie instan, dan tomat. Dan wilayah pedesaan meliputi gula pasir, telur ayam ras, mie instan, serta kopi bubuk dan kopi instan (sachet).
Secara keseluruhan, komoditi makanan memberikan kontribusi sebesar 73,59 persen di perkotaan dan 79,43 persen di pedesaan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.