Harga Tiket di Atas Rp 150 Ribu, Seminar Nasional Gorontalo Ini Dianggap Tidak Tepat Sasaran
Fenomena gantung diri yang terjadi selama kurun waktu enam bulan berturut-turut di Gorontalo jadi perhatian serius seluruh elemen masyarakat.
Penulis: Risman Taharudin | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Fenomena gantung diri yang terjadi selama kurun waktu enam bulan berturut-turut di Gorontalo jadi perhatian serius seluruh elemen masyarakat.
Tak sedikit pihak membuka edukasi. Tidak hanya di sekolahan, organisasi-organisasi pun demikian.
Ikatan Kekeluargaan Alumni SMP Negeri 2 Gorontalo (IKA SpenduGo) misalnya.
IKA SpenduGo diketahui akan melangsungkan kegiatan seminar nasional di Gedung Graha Aziza, pada (21/7/2023).
Acara bertajuk sharing and Caring & One Day Seminar itu mengangkat tema 'Bunuh diri bukan jalanmu'.
IKA SpenduGO pun menghadirkan berbagai narasumber yang porfesional di bidangnya.
Ada artis Ibu Kota Marshanda (bipolar women) yang membawakan trick self healing melawan depresi, kemudian Dokter Sukma Nurilawati Botutihe dan Aniqq Al faqiroh dari Nasional Trainerr/ Therapist spritual.
Seminar Nasional di Gorontalo itu pun dibanderol dengan harga sebagai berikut:
- Khusus Alumni SpenduGo Rp. 150 ribu
- Non Alumni/Umum Rp. 200 ribu
- VIP Rp. 300 ribu
- VVIP Rp. 500 ribu.
Harga tiket seminar itu pun menuai respon negatif dari sejumlah warga Gorontalo.
Zulfikar (29) berpendapat, edukasi tentu sangat penting untuk menekan tingginya populasi gantung diri di Gorontalo, hanya saja dengan melihat harga tiket tentu tidak masuk akal.
Menurutnya, secara sadar semua orang beranalisa fenomenal gantung diri diduga karena terhimpit ekonomi atau masalah hutang-piutang.
Jika ingin mengedukasi, kata dia, paling tidak harga tiket juga dikondisikan dengan pendapatan masyarakat.
"Saya menilai Seminar yang akan dilaksanakan terkesan diperuntukkan kalangan menengah ke atas. Sementara, kasus bunuh diri ini paling banyak terjadi pada korban dengan ekonomi menengah ke bawah," kata Zulfikar kepada TribunGorontalo.com, Senin (10/7/2023).
Baca juga: Polisi Tetapkan Oknum Aleg DPRD Provinsi Gorontalo sebagai Tersangka Judi Sabung Ayam
Langkah responsif yang diambil panitia baginya itu baik. Hanya saja perlu adanya klasifikasi harga tiket.
"Tentu bagi masyarakat berpenghasilan di bawah rata-rata akan berfikir dua kali untuk hadir pada kegiatan itu," ujarnya.
Fikar menduga seminar tersebut dikhususkan untuk para kaum elit di Gorontalo, alih-alih masyarakat kalangan menengah ke bawah.
"Bagaimana bisa menekan angka gantung diri sementara harga tiket Seminar seolah 'mencekik kalangan bawah? Ini seminar atau cari uang? Kalau memang mau sharing, paling tidak tarif di kurangi. Biar banyak peserta yang bisa ikut," jelas Fikar.
Apabila panitia seminar bisa mempertimbangkan harganya, baginya acara tersebut bisa tepat sasaran.
Tanggapan Panitia Seminar
Marten Wahab dari panitia pelaksana mengungkapkan, tema yang diangkat panitia tentu sudah dipikirkan matang-matang dan tepat.
Sebab, selaras dengan kasus gantung diri yang melonjak di Gorontalo.
Narasumber yang diundang panitia pun memang yang memiliki bargaining dan mempunyai terkait kasus tersebut.
"Hanya saja jika dibandingkan dengan kasus yang terus terulang, sudah berapa sih harga tiket dengan nyawa kita," tegas Marten.
Apapun seminar ini tentu menjadi hal positif dalam hal pencegahan ketika kasus ini mulai marak.
Kalaupun dibandingkan dengan harga tiket, paling tidak melalui seminar ini ada hal-hal positif yang bisa mengedukasi masyarakat, agar menekan terjadinya lonjakan kasus.
Sudah berapa harga tiket ratusan ribu itu dengan seminar apalagi mengundang pemateri yang bisa memberi edukasi yang baik.
Memang harganya ratusan hanya saja masyarakat bisa mendapatkan hal-hal yang bisa dibilang mencegah kehilangan nyawa setelah mendapatkan edukasi tersebut. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.