BPS Gorontalo

Tomat Masih Penyumbang Inflasi Terbesar Kota Gorontalo per Juni 2023

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo merilis data resmi tentang Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Gorontalo.

|
TribunGorontalo.com
Ada penurunan angka inflasi tomat di Kota Gorontalo, yaitu sebesar 0,0093 persen. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo merilis data resmi tentang Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Gorontalo.

Tomat masih jadi penyumbang inflasi terbesar Kota Gorontalo per Juni 2023 sebesar 0,1678 persen. Pada Mei 2023 sebesar 0,1771 persen. Artinya, ada penurunan angka inflasi, yaitu sebesar 0,0093 persen.

Dibawah tomat, penyumbang inflasi terbesar kedua di Kota Gorontalo per Juni 2023 terdapat komoditas beras sebesar 0,1195 persen.

"Tidak juga nilai inflasinya sampai 0,59, tomat sendiri inflasinya hanya 0,1678 persen. Jadi tidak sampai dari seperlimanya," kata Mukhamad Mukhanif, Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Senin (3/7/2023).

Menurut Mukhanif, tomat menjadi penyumbang inflasi terbesar di Kota Gorontalo disebabkan oleh banyaknya warga Gorontalo yang mengonsumsi tomat.

"Masyarakat kita di Gorontalo ini sangat familiar dengan Barito (bawang,rica,tomat) apalagi di Hari Raya ini ada dagingnya yang harus ditemani oleh sambalnya," ujarnya.

"Penyebab utamanya kita belum tahu, tetapi biasanya terkait supply/demand," imbuh dia.

Sebelumnya, BPS Provinsi Gorontalo merilis data mengenai perkembangan harga dari berbagai komoditas di Kota Gorontalo selama bulan Juni 2022 hingga Juni 2023 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.

Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif
Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif (TribunGorontalo.com)

Berdasarkan pemantauan BPS pada Juni 2023, terjadi inflasi year on year (yoy) sebesar 2.07 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 111,333 pada Juni 2022 menjadi 113,64 pada Juni 2023.

Sementara, tingkat inflasi Month to Month (mtm) Juni 2023 sebesar 0,59 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) sebesar 0,89 persen.

Dari 339 jenis barang dan jasa yang dipantau harganya di Kota Gorontalo selama Juni 2022 hingga Juni 2023, 167 jenis barang dan jasa menunjukkan adanya kenaikan harga, 58 jenis barang dan jasa mengalami penurunan harga, serta 144 jenis barang dan jasa tidak mengalami perubahan harga.

Inflasi yoy Kota Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan indeks pada 9 kelompok pengeluaran dan penurunan pada dua kelompok pengeluaran.

Adapun kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,73 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,38 persen; Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemelihraan rutin rumah tangga sebesar 1,66 persen.

Selain itu terdapat Kelompok kesehatan sebesar 1,28 persen, kelompok transportasi sebesar 9,16 persen, kelompok pendidikan sebesar 2,4 persen.

Baca juga: Petani Milenial Jadi Isu Seksi BPS Gorontalo dalam Sensus Pertanian 2023

Selanjutnya kelompok kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran sebesar 2,21 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,73 persen.

Lalu terdapat juga kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar -0,34 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0.32 persen.

Beberapa komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi yoy pada Juni 2023 antara lain:

- Beras, mie kering instant, tepung terigu, ikan ekor kuning, susu kental manis, kangkung, ketimun, sawi hijau, anggur, jeruk

- Bawang putih, jeruk nipis/limau, kemiri, jahe, kunyit, bahan agar-agar, kerupuk udang, kue kering, minuman kesegaran, teh

- Kaos kaki anak, baju kaos tanpa kerah/ t-shirt anak, kemeja pendek anak, paku, pembasmi nyamuk bakar, pemutih, alat kb lainnya, solar, bensin, ban luar motor

- Angkutan antar kota, tarif kenderaan roda 4 online, surat kabar harian, kelompok bermain, kue kering berminyak,martabak, pembalut wanita, minyak rambut, sabun mandi dan biaya fotocopy.

Sementara, komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi yoy pada Juni 2023 antara lain:

- Daging ayam ras, cumi-cumi, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, ikan layang/ikan benggol, ikan malalugis/ikan sorihi, ikan selar/ikan tude, udang basah, ikan nike

- Telur ayam kampung, susu bubuk untuk balita, kol putih/kubis, terong, tomat, alpukat, bawang merah, gula merah

- Lada/merica, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, seragam sekolah wanita, bahan renda/brukat/kebaya, celana dalam anak, celana panjang jeans anak

- Batako, besi beton, kayu lapis seng, meja kursi tamu, handuk, air conditioner (AC), kipas angin

- Magic com/magic jar/rice cooker, sabun cair/cuci piring, sabun cream detergen, angkutan udara, speaker, flash disk, telepon seluler, dan buku tulis bergaris;

Selama Juni 2022 hingga Juni 2023, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/ sumbangan inflasi yoy yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,2206 persen.

Kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,244 persen; kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,0996 persen.

Kelompok kesehatan sebesar 0,0247 persen; kelompok transportasi sebesar 1,0241 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,026 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,793 persen.

Juga kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran sebesar 0,1395 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,3398 persen.

Kemudian, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/ sumbangan deflasi yaitu kelompok makanan dan minuman/restoran sebesar -0,1053 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,0189 persen. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved